Harga Cabe di Tanjungpinang Melejit, Emak-emak Menjerit
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 23-09-2017 | 08:50 WIB
cabai-merah.jpg
Ilustrasi harga cabe merah melejit. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Harga cabe di pasar tadisional Tanjungpinang kembali melambung. Cabe merah yang sebelumnya hanya Rp 20.000-30.000 per kilo gram, saat ini mencapai Rp 40.000-45.000 per kilo gram, Sabtu (23/9/2017).

"Ekonomi semakin susah harga barang pun semua naik. Cabe saja yang sebelimnya hanya Rp.20.000 per kilo gram, saat ini sudah sampai Rp.40.000-45.000 per kilo," ujar Uni salah seorang ibu rumah tangga penjual nasi di Tanjungpinang.

Naiknya harga cabe, tambah Uni, juga mempengaruhi kenaikan harga sejumlah bahan dapur lainya, seperti bawang, serai dan jahe.

"Cabe merah harganya sudah mencapai Rp 40-45 ribu per kilo gram, cabe hijau Rp 30-35 ribu per Kilo Gram, harga cabe rawit juga naik dari Rp 25-26 ribu per kilo sebelumnya, saat ini jadi Rp 32-35 per kilo gram," ujar Uni menggerutu.

Biasanya tambah ibu rumah tangga ini, harga normal cabe di pasar pagi Tanjungpinang atau di Bintan Center hanya Rp 20-25 ribu per kilo gram, Tapai dalam dua hari terakhir naik hingga 10-15 ribu per kilo gram-nya

Kendati tidak mengetahui apa penyebab kenaikan cabe dipasar Tanjungpinang ini, Namun menurut Uni, Naiknya harga cabe membuat ibu rumah tangga sepertinya pusing, karena sebagai penjual nasi, cabe merupakan salah satu bahan yang sangat dibutuhkan dalam membuat makanan untuk dijual.

Sementara itu, Salim, salah seorang pedagang cabe di pasar Tradisional Tanjungpinang mengaku, naiknya harag cabe dalam dua hari terakhir disebebkan, minim dan terbatasnya stock cabe yang masuk dari daerah lain.

"Biasanya memang cabe dan bahan dapur lain seperti bawang merah dan bawang putih banyak masuk dari jawa, Sumatera, dan bahkan dari Malaysia, hingga harga dapat bersaing. Tapi, beberapa hari terakhir, stock barang ini minim, yang mengakibatkan harga naik," tuturnya.

Adanya razia dan penangkapan sejumlah bahan pangan oleh oknum Polisi, Bea dan cukai serta aparat lain, dikatakan pedagang di pasar Tradisional di Tanjungpinang, menjadi penyebab minimnya stock yang mengakibatkan melambungnya harga sejumlah bahan pangan di pasar Tanjungpinang.

"Kita tidak tahu juga, Pemerintah ini membantu atau menyusahkan masyarakat. Semua ditangkapi, tapi tidak ada solusi yang diberikan, masyarakat serba salah jadinya," ujarnya.

Editor: Dardani