Ini Angka Deflasi Batam dan Inflasi Tanjungpinang Selama Februari 2016
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 02-03-2016 | 13:39 WIB
inflasi.jpg

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepri, mencatat pada Februari 2016, Batam mengalami deflasi sebesar 0,43 persen dan Tanjungpinang mengalami inflasi 0,35 persen. 

Dari 23 kota besar di Sumatera, sebanyak 12 Kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar -0,51 persen. Sebaliknya, 11 kota lainya mengalami inflasi. 

Kepala BPS Provinsi Kepri, Jumangar Hutauruk dalam rilisnya mengatakan, secara Nasional dari 82 kota yang disurvei, sebanyak 52 kota di Indonesia mengalami deflasi, sedangkan 30 kota lainnya mengalami inflasi. 

"Deflasi di Batam disebabkan menurunnya indeks kelompok makanan, transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,8 persen," kata Jumangar, Rabu (2/3/2016). 

Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau serta kelompk perumahan, listrik dan lainnya. 

Sedangkan inflasi Kota Tanjungpinang 0,35 persen, disebabkan naiknya indek harga konsumen pada 6 kelompok pengeluaran, seperti bahan pangan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. 

"Demikian juga IHK kelompok kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan olahraga, serta kelompk sandang," tambah Jumangar. 

Sebaliknya, kelompok transportasi, komunikasi, jasa keuangan mengalami penurunan 0,16 persen, demikian juga kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar turun sebesar 0,79 persen. 

Inflasi tahun kalender Januari-Februari 2016 di Kota Tanjungpinang, memang mengalami penurunan 1,28 persen jika dibandingkan dengan laju inflasi "Year On Year" Februari 2015 yang mencapai 4,03 persen. 

Inflasi gabungan 2 kota IHK di Kepulauan Riau Batam dan Tanjungpinang, disebabkan oleh kenaikan indeks gabungan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,87 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,08 persen; kelompok sandang sebesar 0,78 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,97persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,18 persen.

Sebaliknya kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami penurunan sebesar 0,09 persen; kelompok bahan makanan juga mengalami penurunan indeks 2,46 persen. 

Editor: Dodo