DIPA Besar, Kinerja Tak Jelas, Kadis Kominfo Kepri 'Disembur' Gubernur
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 24-02-2016 | 08:34 WIB
IMG-20160223-WA018.jpg
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kepri, Ridwan Hamta yang "disembur" Gubernur Sani. (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM,Tanjungpinang - Selain menekankan pelaksanaan kegiatan DPA-APBD 2016, Gubernur Kepri HM. Sani juga menyinggung kinerja sejumlah kepala dinasnya, yang memiliki alokasi dana DPA sangat besar tetapi kinerjanya tidak jelas.

Salah satunya adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Kepri, Ridwan Hamta, yang 'disembur' di depan sejumlah pejabat lainnya. HM. Sani mengatakan, menyangkut alat komunikasi di Desa Pekajang, Kabupaten Lingga, dirinya telah memerintahkan, agar membuat program dan format dalam pengadaan sarana telekomunikasi di desa terpencil perbatasan Kepri dengan Bangka Belitung itu. 

"Dari tahun lalu ketika saya berkunjung ke Desa Pekajang, saya sudah perintahkan untuk membuat program dan format pembangunan telekomunikasi di Desa Pekajang. Tapi sampai hari ini juga tidak, saya minta melalui DPA ini harus ada format dan terobosan, dalam membangun telekomunikasi di Desa Pekajang," tutur Sani dalam amanahnya saat pembagian DPA-APBD 2016 di Dompak, Selasa (23/2/2016).

Dari data yang diperoleh BATAMTODAY.COM, tiap tahun dana DPA Dinas Komunikasi dan Informatika (Komunfo) Provinsi Kepri tidak kurang dari Rp9,3 miliar lebih. Namun, implementasi kegiatannya tidak jelas. Informasi yang diperoleh dari orang dalam, sejumlah kegiatan yang dilakukan Kominfo Kepri, hanya berbentuk kegiatan dinas dan pembayaran gaji tenaga honorer. 

Hal ini, kata sumber tadi, diduga sengaja dilakukan Kepala Dinas Kominfo, untuk menampung dan memperkerjakan puluhan sanak famili-nya sebagai PHL dan honorer di dinas yang dipimpinya. 

"Kegiatanya memang tidak jelas, dan alokasi dana setiap tahun habis untuk bayar gaji sanak familinya yang dibuat jadi honorer di dinas itu setiap tahun," sebut sumber yang namanya enggan disebutkan. 

Selain penggunaan dana untuk membayar gaji honorer sejumlah sanak-family yang direkrut, pada pelaksanaan MTQ Nasional 2015 di Batam, Dinas Kominfo ini juga melakukan pengadaan laptop dan komputer. Tragisnya, kendati pengadaan barang ini tidak berwujud, namun pembayaran alokasi APBD tetap dilaksanakan. 

Menanggapi, kinerjanya yang minus, sebagaimana yang dikatakan Gubernur, Kepala Dinas Kominfo Kepri Ridwan Hamta berdalih, kalau pihaknya selama ini sudah bekerja sesuai dengan penggunaan DPA yang ada. Demikian juga pengadaan laptop dan komputer untuk kegiatan MTQ Nasional pada 2015 ‎lalu juga dikatakan sudah dilaksanakan. 

Menariknya, Ridwan Hamta yang mengaku kegiatan di SKPD-nya sudah 'on the track' malah meminta wartawan datang ke rumahnya kalau butuh penjelasan. "Semua kegiatan sudah kami laksanakan, dan kami juga sudah diaudit. Kalau mau kejelasan silakan saja datang ke rumah," ujar Ridwan Hamta kepada BATAMTODAY.COM dengan gemetar di Aula Kantor Gubernur Kepri.

Sedangkan mengenai pengajuan penawaran pemasangan signal telekomunikasi di Desa Pekajang, Ridwan Hamta, berdali, jika sebelumnya, pihak-nya sudah menawarkan program Kerja sama pemasangan jaringan Telekomunikasi di desa Pekajang Kabupaten Lingga itu ke Propaider Telkomsel. 

"Tapi mereka tidak mau, karena menurut mereka, pemasangan jaringan signal Provaider di desa itu, akan merugikan pihak perusahaan atas sedikitnya masyarakat,"ujar Ridwan Hamta. 

Pengajuaan ke Kominfo Pusat, tambah Ridwan Hamta, juga sudah diajukan, Namun hingga saat ini kementeriaan Kominfo baru hanya menjanjikan. 

Editor: Dardani