Berebut Simpati Guru

SaNur dan SAH Sama-sama Ngotot Insentif dan Bantuan Belajar Dicairkan
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 04-09-2015 | 10:00 WIB
sanur-sah-visi-misi.jpg
PASANGAN SANUR DAN SAH BERFOTO BERSAMA DENGAN PIMPINAN DPRD DAN PENJABAT GUBERNUR KEPRI AGUNG MULYANA SESUDAH PENYAMPAIAN VISI DAN MISI.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri Muhammad Sani-Nurdin Basirun (SaNur) dan Soerya Resaptiono-Ansar Ahmad (SAH), sama-sama ngotot, agar pemerintah daerah yang saat ini dijabat Agung Mulyana sebagai Penjabat Gubernur Kepri segera membayarkan dana intensif guru dan bantuan belajar siswa yang telah dialokasikan di APBD 2015.

Sebab menurut Sani dan Soerya, sebelum jabatan keduanya berakhir pada 19 Agustus 2015 lalu, alokasi dana untuk pembayaran insentif guru sebesar Rp 78 miliar dan Bantuan Belajar Siswa sebesar Rp 16 miliar lebih di APBD 2015 murni Kepri itu, tak termasuk dalam item rasionalisasi atas defisit Rp 778 miliar.

"Masalah insentif guru, dari awal ‎saya sudah katakan, akan dilakukan pembayaran karena memang alokasi dana yang mencapai Rp 78 miliar dalam 1 tahun itu, tidak termasuk dalam rasionalisasi pada APBD Kepri," kata Sani dalam penyampaian visi dan misi kandidat di depan anggota DPRD Kepri, Kamis (3/9/2015). 

Sebelumnya, tambah Sani, dia juga sudah menyatakan agar dana insentif guru dan Bantuan Belajar Siswa di Kepri itu segera dibayarkan.

"Hanya, masalahnya memang cash flow APBD kita yang sampai saat ini belum mencukupi untuk dibayarkan, karena masih dilakukan perhitungan dalam m‎enjaga alokasi dana pembayaran kegiatan proyek pembangunan yang lainnya," sebut Sani.

Hal yang sama juga dikatakan Soerya, yang meminta pada Penjabat Gubernur Kepri serta DPRD Kepri, agar sesegera mungkin dapat membagikan dana insentif guru dan Bantuan Belajar Siswa yang sebelumnya telah dianggarkan dalam APBD 2015 Kepri. 

"Melalui kesempatan ini, saya meminta pada Penjabat Gubernur dan DPRD, hendaknya dapat segera membagikan dana Insentif Guru, serta Bantuan Belajar Siswa, yang dalam sepengetahuan kami telah teralokasi didalam APBD 2015 Kepri," kata Soerya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Yatim Mustafa, mengatakan, Rp 78 miliar dana insentif guru ditambah Rp 16 miliar lebih dana Bantuan Belajar Siswa di APBD 2015 sudah lama diajukan namun hingga saat ini dana tersebut tak kunjung dikucurkan. 

Yatim menilai, adanya penahanan dana insentif guru dan bantuan belajar siswa di Kepri itu, berkaitan dengan kepentingan politik dari pasangan calon gubernur di Kepri. 

"Dari awal kami sudah mengajukan, tetapi sampai saat ini belum dibayarkan. Sejumlah guru berteriak, dan mengindikasikan adanya kepentingan politik dalan pengucuran dana insentif guru dan bantuan belajar ini," kata Yatim kepada sejumlah wartwan di DPRD Kepri. 

Anggota DPRD Kepri Ing.Iskandarsyah, mengatakan, akan tetap komit dan tidak akan melakukan penghapusan anggaran sektor pendidikan di Kepri itu. Hanya masalahnya, selain permasalahan dana, hingga saat ini Banggar DPRD dan TAPD Pemerintah Kepri, masih sedang melakukan pembahasan Pra-APBDP 2015 Kepri. 

"Akan tetap dibayarkan, dan kita komitmen dengan hal itu, kendati mungkin ada pengurangan, dan yang dilakukan pembayaran per 6 bulan. Hanya saat ini, akibat adanya defisit pada APBD 2015 Murni, hingga masih dilakukan pembahasan anggara pada Pra-APBD Perubahan," kata Iskandarsyah. 

Hal yang sama juga dikatakan, Ketua Komisi IV DPRD Kepri Teddy Jun Askara yang mengatakan, dalam pembahasan pihak DPRD sepakat akan tetap membayarkan dana itu, kendati hingga saat ini belum jelas berapa besaran yang tertera dari alokasi awal di APBD murni.

Editor: Dodo