Realisasi Fisik dan Serapan Anggaran APBD Kepri Masih di Bawah Target
Oleh : Charles Sitompul
Rabu | 02-09-2015 | 09:10 WIB
ilustrasi_anggaran_-_kalkulasi.jpg
Foto ilustrasi/net

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Realisasi penyerapan APBD 2015 Provinsi Kepri hingga 31 Juli 2015 masih di bawah target. Realisasi kegiatan fisik baru mencapai 56 persen dari target 60-65 persen, dan realisasi serapan keuangan tercapai 35 persen dari 40 persen yang ditargetkan.

"Penyebabnya, beberapa SKPD ragu-ragu dengan adanya rasionalisasi penghematan anggaran akibat defisit APBD 2015 sebesar Rp778 miliar. Sehingga pelaksanaan lelang sejumlah kegiatan menjadi terlambat dan bahkan ada yang belum dilaksanakan," ujar Sardison, Kepala Biro Ekonomi Pembangunan Setdaprov Kepri, kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (1/9/2015).

Dia menjelaskan, akibat mengalami defisit pada tahun ini, setiap SKPD kembali melakukan pengkajian ulang terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dipangkas dan yang akan tetap dilaksanakan, khususnya mengenai kegiatan yang merupakan prioritas serta masuk dalam program pembangunan daerah, atau akan dituda pada tahun mendatang.

"Bahkan, akibat adanya defisit anggaran ini, dari sejumlah kegiatan, jika memang kegiatan itu masuk dalam rasionalisasi kendati sudah diumumkan di website LPSE, akan ditarik kembali dan dipangkas pada APBD Perubahan," terangnya.

Dampaknya, dari 1.000 kegiatan pengadaan barang dan jasa yang harus dilelang di 34 kantor lembaga dan SKPD Kepri dan 3.000 kegiatan lebih yang diumumkan pada rencana umum pengadaan (RUP) SKPD Kepri, baru 800 kegiatan pengadaan barang dan jasa yang sudah diajukan proses lelang. Sedangkan kegiatan yang ditetapkan pemenangnya sebanyak 256 paket kegiatan yang sudah diumumkan atau 30 persen dari total seluruh kegiatan dengan nilai anggaran Rp373 miliar.

"Yang dalam proses pengajuaan saat ini ada 157 paket kegiatan dan sudah ditayangkan dengan nilai Rp168 miliar, tiga paket kegiatan yang dilakukan dengan penunjukan langsung (PL) dengan nilai Rp34 miliar. Sehingga total seluruhnya Rp700 miliar," jelas Sardison.

Jika diperhitungkan dengan total riil perubahan APBD berdasarkan minus DBH yang tinggal hanya Rp2,9 triliun, persentase penyerapan dan pelaksanaan anggaran APBD 2015 Kepri mengalami peningkatan di sektor keuangan.

Demikian juga jika dibandingkan dengan penyerahan anggaran nasional hingga 31 Juli 2015, daerah Kepri masih lebih bagus yang mencapai 35 persen, sementara APBN masih di bawah 25 persen.

"Demikian juga dengan penyerahan anggaran dana dekon di daerah, juga mengalami keterlambatan yang persentase realisasinya masih di bawah 16 persen penyerapanya atas kegiatan yang sudah dilaksanakan. DAK juga masih di bawah 10 persen yang disebabkan sejumlah hal teknis seperti juklak dan juknis dari kementeriaan dan lembaga," ujarnya.

Atas dasar itu, imbuh Sardison, pemerintah Pusat dan daerah, terus menggesa hingga target capaiaan penyerapan APBD yang sebelumnya minus 5 persen pada Agustus 2015 akan mencapai 45 persen sebagaimana yang ditargetkan.  "Atas dasar ini kita tetap optimis realisasi penyerapan anggaan perubahaan APBD 2015  akan dapat mencapai 44 persen dan target yang ditetapkan akan tercapai," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan