Gubernur Kepri Tak Ingin Jembatan Babin Dibangun Investor
Oleh : Ismail
Kamis | 20-09-2018 | 11:52 WIB
Ilustrasi-Jembatan-Babin2.jpg
Ilustrasi Jembatan Batam Bintan. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan mengalami perubahan pola pembangunan. Yang semulanya direncanakan dibangun dengan pola melibatkan investor asing, dikarenakan menelan biaya yang cukup besar.

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun menyampaikan, setelah melakukan pertimbangan mendalam, Pemerintah Provinsi Kepri memutuskan untuk membatalkan kerjasama dengan investor yang akan melakukan pembangunan jembatan tersebut.

"Karena kita melihat jika dibangun investor tentu ada kontrak yang cukup panjang dan itu tentunya dapat memberatkan masyarakat," ujarnya di Tanjungpinang, belum lama ini.

Sebagai solusinya, Pemprov Kepri pun gencar melakukan lobi-lobi ke Pemerintah Pusat agar mau mendanai pembangunan jembatan tersebut. Dari hasil lobi itu lanjut Nurdin, Pemerintah Pusat pun aknirnya bersedia untuk menjajaki rencana pembangunan Jembatan Babin yang digagas Pemprov Kepri.

"Alhamdulillah, kemarin Kementerian PU sudah membentuk tim. Dan kita juga masuk dalam tim itu," ungkapnya.

Dari hasil perhitungan awal, Kementrian PU memperkirakan estimasi anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut sekitar Rp 4 Triliun. Angka tersebut jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan estimasi anggaran yang pernah ditawarkan pihak investor beberapa waktu lalu.

"Jadi hampir separuh dari yang kemarin karena sudah menggunakan teknologi modern dan pengerjaannya juga diperkirakan hanya dua tahun," tuturnya.

Disampaikannya juga, Kementrian PU juga telah merubah desain awal jembatan tersebut. Dari perubahan itu, panjang Jembatan Babin nantinya hanya sepanjang 5 Km dari yang awalnya sepanjang 7 Km.

Pemprov Kepri pun berharap, dalam waktu dekat pembangunan Jembatan Babin tersebut akan menjadi prioritas pembangunan infrastruktur dari pemerintah pusat dan masuk dalam perencanaan Bappenas. Mengingat, tujuan utama digagasnya pembangunan jembatan itu yakni sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri.

Selain itu, jembatan tersebut juga dapat jadi wajah pembangunan infrastruktur di Indonesia. Mengingat letak geografis Provinsi Kepri yang berada di perbatasan yang dapat dilihat langsung oleh negara tetangga.

"Jadi ini (pembangunan Jembatan Babin) juga untuk martabat bangsa kita. Karena kita berada diperbatasan," tandasnya.

Rencana pembangunan Jembatan Babin mulai digaungkan Pemerintah Provinsi Kepri pada awal Maret lalu. Ketika Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengundang Konsorsium PT Pembangunan Kepri Raya yang merupakan mitra investor yang akan menanamkan modal pembangunan Jembatan Babin untuk melakukan persentase terkait rencana pembangunan jembatan tersebut.

Dalam persentase tersebut, juru bicara PT Pembangunan Kepri Raya Jasuha Simanjuntak menargetkan peletakkan batu pertama pembangunan jembatan tersebut sudah akan dilakukan pada April 2018. Adapun investor yang akan menanamkan modalnya untuk pembangunan jembatan tersebut yakni berasal dari China, Eropa, dan Amerika.

Editor: Dardani