Lanud RHF Kerahkan Pesawat CN 295 Bantu Pengiriman Alat Basarnas ke Danau Toba
Oleh : Roland Aritonang
Sabtu | 23-06-2018 | 16:32 WIB
basarnas-tpi-btd.jpg
Basarnas Tanjungpinang membawa alat Multi Beam Scan Sonar menggunakan pesawat CN 295 TNI AU. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pangkalan Udara (Lanud) Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang mengerahkan satu pesawat angkut jenis CN 295 untuk mendukung angkutan peralatan Basarnas Tanjungpinang dalam rangka kegiatan SAR KM Sinar Bangun di Danau Toba.

Pesawat angkut berangkat dari Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang menuju Ke Bandara Nang Hadim Batam dan dilanjutkan ke Bandara Silangit Siborong-Borong, Tapanuli Utara pada Sabtu (23/6/2018).

Danlanud Raja Haji Fisabilillah, Kolonel Pnb M. Dadan Gunawan mengatakan, bahwa hal ini merupakan wujud TNI AU dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Sesuai erintah Panglima TNI bahwa TNI AU turut serta dalam pengamanan sebelum dan sesudah lebaran serta penanganan situasi darurat/emergency berupa bencana alam, kecelakaan dan sebagainya.

"Pada saat ini ada pesawat yang sedang melaksanakan operasi di Batam, dan atas perintah pimpinan untuk mendukung peralatan Basarnas yang ada di Tanjungpinang dan Batam untuk dikirim ke Silangit dalam rangka penanganan bencana kapal tenggelam di Danau Toba, Sumatra Utara. Untuk itu Lanud Raja Haji Fisabilillah ikut mendukung operasi pencarian tersebut dengan melaksanakan pengiriman peralatan Basarnas yang ada di Tanjungpinang dan Batam," ujar Danlanud.

Menurutnya pesawat tersebut membawa peralatan SAR yaitu Multi Beam Scan Sonar yang bisa mendeteksi kedalaman hingga 2000 meter serta 2 orang personel Basarnas Tanjungpinang dan 2 anggota Lanud Raja Haji Fisabilillah.

Sementara itu, Kepala Basarnas Tanjungpinang, Budi Cahyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan TNI AU Lanud Raja Haji Fisabilillah dalam mendukung Pelaksanaan Operasi SAR KM Sinar Bangun di Danau Toba

"Kita berharap dengan adanya dukungan tersebut dapat mempercepat pencarian Kapal dan korban yang masih belum ditemukan," pungkasnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung operasi SAR KM Sinar Bangun yang tenggelam di kawasan perarian Danau Toba di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dalam perjalanan dari pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun yang terjadi hari Senin (18/6/2018) lalu sekitar pukul 17.30 WIB.

Titik tenggelam kapal diperkirakan pada lokasi berkedalaman 400-500 meter. Dari total keseluruhan 206 orang yang berada di kapal tersebut, 22 orang ditemukan yang terdiri dari 4 orang meninggal, 18 selamat, serta 184 orang masih dalam pencarian. Kegiatan SAR yang dilakukan direncanakan sampai dengan 7 hari dan dapat diperpanjang sampai dengan 10 hari ke depan.

Editor: Yudha