Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gatot Nurmantyo Ditolak Masuk Amerika Serikat karena Ada Persoalan Internal
Oleh : Redaksi
Minggu | 22-10-2017 | 18:30 WIB
gatot_nurmantyo2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah berbicara dengan Dubes AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan, mengenai penolakan AS terhadap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Pihak AS menyebut ada persoalan internal.

"Katanya ada persoalan internal ya. Ada persoalan internal di mereka," kata Dirjen Amerika dan Eropa (Amerop) Kemlu Mohammad Anshor, Minggu (22/10/2017).

Sayangnya, apa yang dimaksud persoanal internal ini tidak dijelaskan lebih rinci oleh Kedubes AS. Berdasarkan informasi yang didapatkan Anshor, pada Sabtu (21/10) pagi Kedubes AS telah memberitahukan mengenai adanya persoalan internal tersebut.

"Pesawat Pak Panglima ini Sabtu pukul 13, sampai siang persoalan ini selesai. Hingga akhirnya disampaikan ke beliau," kata Anshor.

Gatot mendapatkan informasi penolakan masuk AS itu saat sudah berada di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Pemberitahuan disampaikan maskapai saat Gatot hendak check in.

Pada Senin besok Kemlu akan memanggil Kedubes AS untuk dimintai klarifikasi. KBRI Washington juga mengirimkan surat diplomatik untuk mendapatkan klarifikasi AS mengenai penolakan terhadap Gatot tersebut.

Penuhi undangan
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang ditolak masuk ke AS sedianya hendak memenuhi undangan militer AS. Gatot memenuhi undangan tersebut demi seorang sahabat dan senior.

"Panglima TNI mengirim surat balasan tersebut, karena menghormati Jenderal Joseph F. Durford, Jr. yang merupakan sahabat sekaligus senior Jenderal TNI Gatot Nurmantyo," kata Mayjen TNI Wuryanto.

Panglima TNI sedianya menghadiri acara Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization (VEOs) yang dilaksanakan tanggal 23-24 Oktober 2017 di Washington DC. Jenderal Gatot, istri, dan delegasi telah mengurus semua keperluan visa dan administrasi.

"Kemudian pada Sabtu 21 Oktober 2017, Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates, namun beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection," tutur Wuryanto.

Sumber: Detik.com
Editor: Surya