Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KEK Galang Batang Beroperasi Akhir 2017, Nongsa dan Pulau Asam Pertengahan 2018
Oleh : Irawan
Minggu | 22-10-2017 | 08:30 WIB
KEK_mandalika.gif Honda-Batam
Preside Joko Wdodo saat meresmikan berperasinya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Nusa Tenggara Barat (Foto: Biro Humas Kepresidenan)

BATAMTODAY.COM, Mataram - Pemerintah akan segera meresmikan beroperasinya tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Satu pada akhir 2017, dan dua lainnya pertengahan 2018 mendatang.

Ketiga KEK itu adalah KEK Galang Batang di Bintan yang akan beroperasi pada akhir 2017, KEK Nongsa di Batam dan KEK Pulau Asam di Karimun yang akan beroperasi 2018 mendatang. Ketiga KEK ini ada yang bertema manufaktur dan kepariwisataan.

Di Kepri saat ini, sebenarnya sudah ada tiga KEK, yakni KEK Batam, Bintan dan Karimun. KEK Batam memiliki kekhususan free trade zone (FTZ) selama 70 tahun, yang kini memiliki nahkoda baru di bawah pimpinan Lukita Dinarsyah Tuwo, Sekretaris Kementerian Perekonomian dan Ketua Tim Teknis Dewan Kawasan.

Sementara operasional KEK Bintan dan Karimun hingga kini tidak jelas, termasuk dalam alokasi penganggaran di APBN.

Pada Jumat (20/10/2017), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya KEK Mandalika, Nusa Tenggara Barat (KEK). KEK Mandalika merupakan bagian dari 25 KEK yang akan dibangun pemerintah hingga 2019 mendatang. Kini, sudah terdapat 12 KEK yang ditetapkan, 8 KEK bertema manufaktur dan 4 KEK bertema kepariwisataan.

"Dua KEK akan beroperasi akhir 2017 dan Enam 6 KEK lain baru akan beroperasi pada pertengahan 2018," ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Mataram.

Menurut Darmin, pembentukan KEK merupakan bagian dari langkah-langkah strategis membangun Indonesia secara menyeluruh. Di Mandalika, kata Darmin, antara KEK dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dijadikan satu.

"Dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, berbagai upaya ini sangat diperlukan karena masyarakat kita sangat membutuhkan infrastruktur dan basis untuk berusaha. Pemerintah bekerja sama dengan pemerintah daerah mendorong pengembangan KEK, kawasaan industri dan kawasan strategis pariwisata nasional," katanya.

Darmin mengataan, pembangunan KEK harus menyentuh wilayah-wilayah yang belum berkembang. "Pembangunan harus menyentuh wilayah-wilayah belum berkembang dan wilayah-wilayah belum tersentuh atau pinggiran," katanya.

Adapun pembangunan KEK dimaksudkan untuk pertama, mempercepat pembangunan, terutama di luar Pulau Jawa. Kedua, mengurangi kesenjangan intra dan inter-wilayah. Ketiga meningkatkan nilai tambah dan rantai nilai atas bahan mentah atau sumber daya alam nasional.

Diharapkan, sampai dengan akhir tahun 2017 akan terdapat dua KEK lagi yang akan beroperasi, yaitu KEK Lhokseumawe dan KEK Galang Batang di Bintan. Sedangkan 6 KEK lainnya diharapkan akan dapat dioperasikan pada semester pertama tahun 2018.

"Saat ini Dewan Nasional KEK juga sedang memproses usulan enam KEK lainnya sedang dikaji, yaitu KEK Kuala Tanjung di Sumatera Utara, KEK Pulau Asam Karimun di Kepulauan Riau, KEK Merauke di Papua, KEK Melolo di Nusa Tenggara Timur, KEK Nongsa di Batam, dan Kawasan Pariwisata Pulau Bangka," ujarnya.

Dari 12 KEK itu sebanyakan 4 KEK sudah beroperasi yaitu Sei Mangke Sumatera Utara, Tanjung Lesung Banten, Palu Sulawesi Tengah dan Mandalika Nusa Tenggara Barat.

Aliran investasi hingga Juli 2017 dalam bentuk komitmen investasi sebesar Rp221 triliun ke 12 KEK. Harapannya pada 2030 KEK dapat menarik investasi sebesar Rp726 triliun.

KEK Mandalika sendiri diproyeksikan memiliki 10.000 kamar hotel dengan target 2.000 kamar hotel di 2019, sirkuit balap kelas dunia dan convention center, yang diharapkan terealisasi pada tahun 2019.

KEK Mandalika dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di atas lahan seluas 1.175 Ha. Pengembangan kawasan diperkirakan menarik investasi sebesar Rp 28,63 triliun hingga 2025 dan mempekerjakan 58.700 sumber daya manusia.
Adapun total investasi pembangunan kawasan di KEK Mandalika diproyeksi menelan dana sebesar Rp 2,2 triliun.

Dengan memanfaatkan PMN Rp 250 Milliar, ITDC telah mencatat aliran investasi Rp 13 triliun. Nilai investasi yang sedang berjalan di lapangan sekarang sebesar Rp 4,1 triliun.

Investasi ini mencakup diantaranya lima hotel bintang 5, yakni Hotel Pullman, dan Hotel Club Med, Hotel Royal Tulip, Hotel X2, dan Hotel Paramount dan Sea Water Reverse Osmosis kapasitas 3.000 m3/ hari.

Editor: Surya