Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Resmi Tutup, Galangan Kapal PT Technip Tanjunguncang Bongkar Seluruh Bangunan
Oleh : Yosri Nofriadi
Rabu | 18-10-2017 | 14:26 WIB
PT-Technip1.gif Honda-Batam
PT Technip Tanjunguncang Batam. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Perusahaan galangan kapal PT Technip di Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Batam sudah tak beroperasi lagi. Perusahaan itu sudah mulai tutup sejak tanggal 30 Maret lalu.

Pihak perusahaan berencana akan membongkar seluruh bangunan yang berada didalam kawasan tersebut. Pembongkaran itu dilakukan karena tak ada yang berminat untuk membeli dan menyewa kawasan tersebut.

Informasi yang diperoleh, rencananya perusahaan itu akan pindah ke Singapura. Semua peralatan produksi sudah dipindahkan kesana sejak bulan April lalu.

Menurut salah satu security yang menjaga perusahaan tersebut, saat ini masih ada beberapa karyawan yang bekerja di dalam perusahaan itu namun bukan untuk melakukan aktivitas produksi melainkan untuk membongkar seluruh bangunan yang berada di dalam kawasan perusahaan itu.

"Semua bangununan akan dibongkar, tak ada yang sanggup membeli dan menyewa karena harganya mahal," ujar Boy Pernama salah satu security perusahaan tersebut, Rabu (18/9/2017).

Alat berat perlengkapan perusahaan juga sudah tak ada lagi di dalam kawasan perusahaan tersebut. Pihak manajemen diinformasikan telah mengeluarkan seluruh perlengkapan dan aset perusahaan mereka. "Semua peralatan sudah dibawa ke Singapura. Yang sisa hanya pekerja yang akam melakukan pembongkaran," ujar Boy lagi.

Pantauan di lokasi, beberapa alat berat sudah mulai membongkar bangunan dalam kawasan tersebut. 
Belum diketahui pasti kapan pembongkaran itu selesai. "Nggak tau pasti kapan selesai. Kalau kontrak security habis akhir bulan November ini," ujarnya.

Manajemen PT Technip belum bisa dikonfirmasi. Saat didatangi wartawan, petugas keamanan di depan gerbang mengaku sudah tak ada lagi manajemen perusahaan di dalamnya. "Manajemennya tak di sini lagi. Jadi tak ada yang bisa mewakili manajemen," ujar Eko.

Informasi yang diperoleh tutupnya perusahana galangan kapal itu menyebakan sekitar 500 karyawan di perusahaan galangan tersebut harus kehilangan pekerjaan.

Editor: Yudha