Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Yusfa Hendri Sebut Gojek Ciptakan Keributan di Batam
Oleh : Romi Chandra
Selasa | 17-10-2017 | 09:38 WIB
bakar-motor.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pengojek pangkalan bakar sepeda motor sendiri sebagai aksi protes atas keberadaan Gojek di Batam. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Keberadaan kantor jasa transportasi online Gojek yang baru, sama sekali tidak diketahui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam. Bahkan, hal ini dianggap bahwa Gojek menciptakan keributan di Kota Batam.

"Kita juga baru tahu kalau kantornya pindah. Mereka sampai saat ini masih belum mengurus izin. Tetapi justru pindah begitu saja. Ini justru menciptakan keributan," ungkap Kadishub Batam, Yusfa Hendri, saat dijumpai di kantornya, Senin (16/10/2017).

Menurutnya, sejauh ini arahan dan sikap pemerintah dalam hal ini Kementrian Perhubungan, antara jasa konvensional dan online harus berjalan. Namun ada mekanisme yang harus dilakukan, dan tidak sesuka hati.

"Kita juga memikirkan tiga hal, regulasi, pengusaha atau pelaku usaha dan masyarakat. Tiga hal ini harus bisa diakomodir. Pemerintah tidak anti terhadap aplikasi. Bahkan untuk beberapa program kerja terhadap pelayanan masyarakat, kami mendorong untuk menggunakan aplikasi," lanjutnya.

Namun demikian, perusahaan aplikasi tidak bisa bertindak sebagai usaha angkutan biasa. Mereka harus bekerjasama atau mengurus izin angkutan sewa khusus. Tapi hingga saat ini, belum ada satu pun pengusaha aplikasi yang mengurus izin.

"Kebijakan Gubernur, mereka bisa mengurus izin angkutan sewa khusus. Tetapi sejauh ini belum ada sama sekali," tegasnya.

Kepada masyarakat, ia juga memaklumi keinginan untuk menggunakan transportasi yang aman, nyaman dan murah. Namun juga harus dipahami, bahwa jasa transportasi online belum resmi.

"Kalau masyarakat terus menggunakan hal yang belum resmi ini, tentu akan berdampak terhadap tidak kondusifnya kota Batam. Ini yang perlu dipahami," pungkasnya.

Terkair adanya seorang tukang ojek pangkalan yang membakar sepeda motornya karena bentuk kekecewaan, diharapkan bisa memahami bahwa pemerintah saat ini tengah bekerja membahas permasalahan ini. "Kami minta untuk bisa menahan diri," pintanya.

Editor: Gokli