Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Beri 16 Paket Kebijakan Ekonomi dan Bebas Visa untuk 169 Negara

Pelaku Usaha Jangan Cemas, Presiden Jokowi Beri Perhatian Khusus Permasalahan Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 12-10-2017 | 18:50 WIB
Sri-paparkan-kebijakan-pemerintah-pusat-ke-Batam.gif Honda-Batam

PKP Developer

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI, Sri Adiningsi saat menyampaikan pemaparannya (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Seminar dan talkshow yang digelar oleh Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Provinsi Kepri di Hotel Harris, Batam Center, Kamis (12/10/2017), bertujuan mencari solusi untuk membangkitkan kembali Batam menjadi motor ekonomi nasional.

Hal itu diungkapkan Ketua Ikatan Alumni ITB, Ridwan Djamaluddin, saat pembukaan seminar. Untuk mengembalikan kejayaan Batam sebagai lokomotif ekonomi nasional, kata Ridwan, perlu ada upaya dalam mencari jalan ke luar dan memberikan solusi dalam perkembangan ekonomi Batam.

"Sesuai temanya 'Solusi membangkitkan kembali Batam menjadi motor ekonomi nasional', maka kegiatan ini untuk mencari jalan keluar. Terima kasih narasumber dan pelaku industri yang telah hadir," ujar Ridwan.

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI, Sri Adiningsi, yang turut hadir menyampaikan, para pelaku pengusaha dan industri tidak perlu cemas dalam mengahapi Batam ke depanya. Karena Batam mendapat perhatian khusus Presiden Joko Widodo.

"Batam menarik, Presiden memberikan perhatian yang spesial untuk permasalahan Batam. Karena dekat dengan negara tetanga Singapura," ucap wanita kelahiran Surakarta 11 Desember 1960 itu.

Wanita yang pernah ditunjuk sebagai anggota Tim Ahli Panitia Ad hoc MPR pada 2001 ini juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat sudah memberikan 16 paket kebijakan ekonomi dan bebas visa untuk 169 negara dalam meningkatkan kunjungan wisatawan.

Ke-16 paket kebijakan itu, katu Sri, untuk mengatasi hambatan dalam proses perizinan. Termasuk penerapan perizinan pada kawasan KEK, FTZ, Industri maupun Pariwisata.

"Apapun yang digarap Pemerintah Pusat untuk menangani investasi dan dunia usaha dan 16 paket kebijakan ini bisa membatu. Pengusaha Batam tidak perlu mempertanyakan Pemerintah Pusat mengenai ekonomi Batam ke depan. Karena Batam sudah menjadi prioritas dengan munculnya 16 paket kemudahan ini," ujarnya.

Ia mengungkapkan, status Batam masih menjadi kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone/FTZ) dan masih dinikmati oleh pelaku usah di luar negeri maupun di dalam negeri. Meskipun tekanan pertumbuhan investasi dan industri di Batam tengah menurun.

Tarif ekspor dan impor dalam pengiriman barang, masih dinikmati para pengusaha. Memang menurut data ekspor dan impor, di Batam mengalami penurunan sejak 2013-2016, tapi secara global juga mengalami hal serupa.

"Ekonomi Batam cukup terjaga stabilitasnya, meskipun banyak permasalahan. Batam cukup bagus dibandingkan daerah lain di Indonesia. Karena masih menjadi salah satu motor penggerak ekonomi di Indonesia, meski perannya melemah. Seperti angka inflasi Batam lebih rendah sedikit dengan infalsi Indonesia," pungkasnya.

Editor: Udin