Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Sosok Penghasil Bubuk Kopi dari Bintan yang Terkenal Sampai Keluar Daerah
Oleh : Syajarul Rusydy
Selasa | 03-10-2017 | 11:14 WIB
kopi-3.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Fathilah alias Apat (43) sebelum memanggang biji kopi untuk menghasilkan cita rasa yang nikmat. (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODY.COM, Bintan - Kabupaten Bintan merupakan suatu daerah yang tidak memiliki perkebunan biji kopi. Namun rasa kopi yang diracik oleh barista barista asal Kijang Kecamatan Bintan Timur (Bintim), sudah tidak diragukan lagi.

Dibalik itu semua tentu ada seseorang yang mampu mengolah bijik kopi hingga menjadi bubuk dan meraciknya hingga menghasilkan rasa khas dan menggugah selera. Lantas siapakah orang tersebut?

Sebelum kopi dapat diseduh dengan air, berbagai proses harus dilalui terlebih dahulu. Tentunya hal ini memakan waktu dan tenaga yang ekstra karena sistem pemanggangan kopi yang ditemui BATAMTODAY.COM ini masih menggunakan sitem manual, serta alat seadanya.

Berikut penuturan Fathilah (43) di Kampung Kuala Lumpur, Kecamatan Bintim, yang menjadikan markas eksekusi biji-biji kopi tersebut hingga menghasilkan rasa yang khas dan nikmat.

Ia menyampaikan bahwa biji kopi yang mentah tersebut terlebih dahulu dipanggang dengan alat yang didesain sendiri hingga bisa digunakan untuk memasak kopi di atas bara api.

"Kita di sini menggunakan drum sebagai lambung untuk menampung biji kopi, dikolaborasi dengan besi yang dipasang diujung drum untuk memutar drum tersebut. Agar saat memanggang, biji kopi dapat masak secara merara," papar pria yang akrab disapa Apat kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (3/10/2017).

Untuk memanggang, sambung Apat bisa memakan waktu satu setengah jam sampai dua jam. Tergantung kayu yang digunakan hingga menghasilkan bara yang bagus.

"Sekali masak, itu bisa menghabiskan 25 Kg biji kopi. Biasanya sekali masak saja, namun jika ada permintaan dari konsumen, kita bisa dua kali dalam sehari memanggang biji kopi," sebut Apat.

Setelah biji kopi masak dipanggang, proses selanjutnya memberikan beberapa bumbu, guna menghasilkan rasa yang khas jika diseduh.

"Habis dipanggang, proses trakhir yaitu memberikan beberapa bumbu, agar enak nanti kalau diminum," kata Apat.

Biji kopi yang sudah selesai dipanggang akan dibawa ke pemilik dapur kopi, yakni Kedai Kopi Iman. Di sana biji kopi kemudian digiling hingga hancur menjadi bubuk. kemudian diracik hingga menghasilkan rasa yang khas dan nikmat.

"Kalau sudah semua, kita langsung antar ke kedai, di sana baru biji-biji kopi ini digiling sampai jadi bubuk," tutur Apat.

Setelah menjadi bubuk, ternyata tidak hanya dikosumsi sendiri. Bubuk dari kedai Kopi Iman ini banyak digunakan di cafe-cafe, kedai kopi ternama yang berada di luar Bintan, seperti halnya Tanjungpinang, Batam dan Pekanbaru.

Seperti pengakuan sang pemilik Kedai Kopi Iman, dia mengatakan untuk daerah yang paling jauh meggunakan bubuk kopi dari kedainya adalah Pakanbaru Riau, milik orang ternama di Kepri, menantu dari mantan Bupati Bintan dua priode, Ansar Ahmmad, yang mempercayakan bubuk kopi Kedai Kopi Iman sebagai bahan untuk membuat kopinya di cafe yang dikelola menantunya itu.

"Paling jauh Pekanbaru, dan Batam. Kalau Pekanbaru itu punya menantu pak Ansar, alhamdulilah mereka juga pakai bubuk dari kita," kata Iman.

Editor: Gokli