Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Amankan 1 Nahkoda dan 23 ABK Kapal

Tindak Lanjuti Laporan ILO Singapura, WFQR IV Ungkap Pencurian Besi Scrap di TK LKH 7887
Oleh : Harjo/ Roland Aritonang
Senin | 02-10-2017 | 09:25 WIB
pompong-otk2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Inilah OTK dan ABK yang diamankan WFQR Lantamal IV. (Dispen Lantamal IV)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Western Fleet Quick Response (WFQR) IV langsung menindaklanjuti laporan dari ILO (International Liaison Officer) Singapura tentang adanya dugaan perompakan yang terjadi terhadap sebuah kapal tongkang oleh 15 orang tak dikenal (OTK) menggunakan 6 pompong di perairan Indonesia, Minggu (30/9/2017) malam.

Belakangan diketahui, bahwa kapal tongkang (TK) LKH 7887 yang ditunda tugboat (TB) Kim Hock Tug 9 tidak dirompak, tetapi sebelumnya telah terjadi kerja sama antara TB Kim Hug Tug 9 untuk menarik TK LKH 7887 dengan ke-15 OTK.

Barang-barang yang diambil dari TK 7887, seperti besi skrap, kabel dan 19 galon solar sekitar 500 liter telah dibayar seharga 15 juta rupiah oleh 15 OTK.

Menyikapi kejadian ini, Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlantamal) IV Laksamana Pertama TNI R. Eko Suyatno mengatakan, WFQR IV akan selalu menindaklanjuti dengan sesegera mungkin setiap laporan yang diterima dari pihak manapun.

Koordinasi tentunya diperlukan untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi di wilayah kerja Lantamal IV. Hal ini dilakukan demi memberikan rasa aman bagi pengguna laut yang melakukan berbagai aktivitas.

"Hasil ini akan disampaikan kepada ILO Singapura bahwa perompakan sesungguhnya tidak ada. Selain itu perlu juga disampaikan bahwa apabila kapal-kapal yang melintas dan diperkirakan dalam situasi berbahaya bila ditemukan posisi oleh unsur TNI AL dan dikontak agar memperhatikan untuk segera merespon dan tidak mendiamkan diri," kata Danlantamal IV ini.

Menindaklanjuti laporan tersebut WFQR IV langsungmelakukan koordinasi dengan Gugus Keamanan Laut Armada RI Kawasan Barat (Guskamlaarmabar) dan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam.

Inilah 6 untit pompong yang digunakan ke-15 OTK.

Selanjutnya setelah memperoleh koordinat kejadian, WFQR IV menggerakan unsur Satuan Keamanan Laut (Satkamla) yakni Kapal Angkatan Laut (KAL) Mapor dan Unit I Jatanrasla menggunakan Sea Rider dan Guskamlaarmabar mengirimkan KRI Pulau Rusa-726.

KAL Mapor segera dapat mendeteksi keberadaan TB Kim Huck Tug 9 yang berada di perairan Singapura selanjutnya melakukan shadowing serta melakukan kontak panggilan namun tidak dijawab.

Selang beberapa saat WFQR Lanal Batam menangkap tiga pompong yang sebelumnya menaiki TK LKH 7887. Setelah dilaksanakan pemeriksaan awal, diketahui bahwa awak pompong dapat menaiki TK LKH 7887 setelah terjadi kerja sama antara anak buah kapal (ABK) TB Kim Huck Tig 9 dengan para OTK untuk mengambil besi skrap yang sebelumnya sudah dibayar sebesar Rp15 juta.

Tiga pompong lainnya akhirnya merapat ke Dermaga Lanal Batam setelah diperintahkan untuk menyerahkan diri oleh WFQR Lanal Batam. Karena adanya kerja sama jahat antara TB Kim Hug Tug 9 beserta TK LKH 7887 dengan ke 15 OTK yang menggunakan pompong maka proses pencurian terjadi.

Saat ini TB Kim Hug Tug 9 dan nahkoda beserta 8 orang ABK, TK LKH 7887 dan 15 OTK beserta 6 pompong yang berisi antara lain besi skrap, kabel dan 19 galon solar sekitar 500 liter diamankan di Lanal Batam untuk proses pemeriksaan lanjutan.

Editor: Gokli