Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jangan Sampai Sejarah Kelam Kekejaman PKI Itu Terulang Lagi
Oleh : Irawan
Minggu | 01-10-2017 | 15:00 WIB
jokowi_lubang_buaya1.gif Honda-Batam

PKP Developer

Presiden Jokowi usai peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2017 di Lubanng Buaya, Jakarta Timur

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo menjadi inspektur upacara dalam upacara Hari Kesaktian Pancasila, di Halaman Monumen Pancasila Sakti, Kompleks Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (1/10/2017) pagi.

Upacara berlangsung tepat pukul 07.50 WIB. Presiden Jokowi yang mengenakan jas biru tua masuk ke panggung upacara didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi yang mengenakan kebaya ungu.

Di samping Jokowi, tampak pula Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi istri, Mufidah Kalla.

Pukul 08.11 WIB, upacara memasuki pembacaan teks pembukaan UUD 1945. Teks dibacakan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

Sebelumnya, pembacaan teks Pancasila dibacakan oleh Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang. Pembacaan ikrar Pancasila dibacakan oleh Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.

Upacara berlangsung khidmat. Sejumlah menteri Kabinet Kerja beserta tamu dari negara sahabat hadir dalam upacara tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan empat poin makna Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2017. Pertama, Presiden Joko Widodo mengatakan, peristiwa pembunuhan tujuh jenderal pada 30 September 1965 merupakan peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia. Peristiwa itu jangan sampai terulang lagi.

"Jangan sampai sejarah kelam, kekejaman PKI, itu terulang lagi," ujar Jokowi

Kedua, Jokowi berpesan, pegang teguh Pancasila. Jaga persatuan serta kesatuan bangsa. "Jangan berikan ruang kepada ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. Apalagi memberi ruang kepada PKI. Tidak," ujar Jokowi.

Ketiga, Jokowi menegaskan kembali bahwa pemerintah sangat jelas soal implementasi Pancasila dan mencegah ideologi komunisme masuk ke Indonesia. "Komitmen kita, komitmen saya, komitmen pemerintah jelas. Karena di TAP MPRS 25/66 jelas bahwa PKI itu dilarang. Saya kira tidak perlu diulang-ulang," ujar Jokowi.

Terakhir, Jokowi mengajak seluruh komponen bangsa sekaligus memerintahkan TNI-Polri dan lembaga lembaga pemerintah untuk bersama -sama bersinergi membangun bangsa, membuat rakyat tenang tenteram dan bersatu padu menghadapi kompetisi global.

Editor: Surya