Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PD Aisyiyah Karimun Gelar Pelatihan PMO Penderita TB
Oleh : Wandy
Kamis | 28-09-2017 | 12:26 WIB
PMO-Karimun1.gif Honda-Batam

PKP Developer

Pelatihan Pengawasan Menelan Obat (PMO) penderita TB. (Foto: Wandy)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Karimun gelar kegiatan Pengawasan Menelan Obat (PMO) bagi penderita TB, yang dilaksanakan di Hotel Karimun City, Kabupaten Karimun, Kamis (28/9/2017).

Peserta pelatihan yang mengikuti kegiatan PMO berjumlah 16 orang, dimana PD Aisyiyah Karimun sudah 8 kalinya mengadakan sosialisasi atau pelatihan PMO. Dimana PMO itu merupakan orang-orang terdekat yang mengalami penderita TB.

Pimpinan Daerah Aisyiyah Karimun, Erpin Sulistiowati mengatakan, dengan adanya SSR Aisyiyah yang menangani atau dipercaya selaku pelaksana untuk jangkauan terhadap penyakit TB yang diketahui penyakit tersebut cukup lama penyembuhannya apabila tidak ditangani secara benar.

"Alhamdulilah masyarakat semakin membuka diri dan mau diperiksakan ke Puskemas terkait penyakit TB yang mereka alami. Karena diketahui penyakit TB tersebut harus ditangani secara benar bagaiamana cara memakan obat untuk itu kami dari PDA mengadakan PMO," kata Erpin.

Sementara itu menurut Kepala Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Kepala Seksi bagian Pengadaan Penyakit Menular, Sugianto menjelaskan, dengan diadakannya pelatihan PMO dapat bermanfaat bagi kelangsungan kesembuhan yang menderita penyakit TB.

"Karena tingkat kesembuhan penderita itu banyak ditentukan oleh beberapa faktor, bisa dari Medisnya sebab TB terebut bersifat kesinambungan artinya pengobatan TB cukup lama ada yang namanya TB reguler dimana pengobatannya bisa sampai 6 bulan dan ada TB Reguler tapi kategori 2 yang tidak bisa disembuh pada 6 bulan dan kembali disambung 3 bulan berikutnya," ujar Sugianto.

Makanya PMO diundang ini sebagai audiens dalam pertemuan ini sangat menentukan sekali dalam tingkat kesembuhan penderita, karena tanpa pengawasan menelan obat akan memperlambat kesembuhan bagi penderita.

"Orang-orang terdekat itu lah yang memonitor, mensugesti, dan memotivasi sehingga penderita tidak putus makan obat, agar tingkat kesembuhan si penderita TB bisa lebih baik," tutupnya.

Editor: Yudha