Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Industri Semen Dalam Negeri Belum Tergiur Genjot Ekspor
Oleh : Redaksi
Rabu | 27-09-2017 | 13:02 WIB
Semen-indonesia1.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Berlebihnya kapasitas semen di dalam negeri tak lantas membuat kalangan produsen mengalihkan penjualan ke pasar ekspor. Produsen semen nyatanya masih memprioritaskan penjualan produk ke pasar domestik.

Direktur Utama PT Semen Baturaja, Rahmad Pribadi, menyatakan, kelebihan kapasitas semen di Indonesia tak serta merta membuat pabrikan mengalihkan penjualan ke pasar ekspor.

"Kami masih utamakan pasar lokal di Sumatera, karena harga jualnya jauh lebih baik daripada dilepas ke pasar ekspor," ujarnya, Senin, 25 September 2017.

Selain itu, ketatnya persaingan industri semen di pasar regional memaksa produsen domestik membanting harga saat melepas produknya ke pasar ekspor.

Menurut Rahmad, seluruh produsen semen belum mengkapitalisasi pasar domestik dengan baik meski terjadi kelebihan pasokan sejak 2 tahun belakangan. Salah satunya penyebabnya adalah sebaran pabrik-pabrik yang kurang merata dan terus terpusat di Jawa dan Sumatera.

"Akhirnya masing-masing cenderung memperkuat positioning di homebase-nya," tuturnya.

PT Semen Baturaja dalam hal ini memfokuskan penetrasi penjualan pada area selatan Sumatra karena permintaan semen pada area Sumatra Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Jambi mencapai 6 juta ton. Sementara itu, pasokan semen di Sumatra hanya dipasok perseroan dengan kapasitas 3,85 juta ton.

"Dengan kapasitas terpasang yang ada sekarang pun kami belum mampu penuhi 100 persen permintaan di homebase kami," ujarnya.

Sebelumnya, konsumsi semen nasional melanjutkan tren positif pada Agustus 2017 yang didorong permintaan di Jawa dan kawasan Indonenesia Timur.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha