Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hari Jadi Provinsi Kepri ke-15 Tahun 2017

Bergerak Cepat Mengejar Asa, Kebangkitan Kepri dari Keterpurukan
Oleh : Charles Sitompul
Selasa | 26-09-2017 | 10:26 WIB
nurdin-dampingi-presiden-di-natuna.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun saat mendampingi Presiden Joko Widodo yang melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Natuna.

BATAMTODAY.COM - Dalam usia yang sudah mencapai 15 tahun Provinsi Kepuluan Riau, dua tahun terakhir menjadi masa getir dan suram dalam meraih pertumbuhaan Ekonomi. Di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhaan ekonomi Provinsi Kepri mencapai 5,2 persen per tahun dan bahkan di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun di dua tahun terakhir, 2016-2017, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri terjun bebas ke titik nadir, hanya 1,5 persen. Angka ini sekaligus mendudukkan Provinsi Kepri di nomor 2 paling bontot dalam indeks pertumbuhan ekonomi provinsi di Indonesia.

Batam yang sebelumnya menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi dan investasi, tersungkur akibat ekonomi global dan nasional serta dualisme kepeimpinan antara Pemko Batam dan BP Batam.

BPS Kepri juga mencatat selain masalah global dan nasional, serta dualisme kebijakan yang tak kunjung menemui titik akhir di Batam. Lambat, dan minimnya serpan modal APBD Kepri di triwulan I dan II setiap tahun, juga menjadi 'biang Kerok' melemahnya geliat pertumbuhan ekonomi, khususnya pada triwulan I dan II APBD Kepri disahkan.

Atas sejumlah persoalan ini Gubernur Provinis Kepri, Nurdin Basirun mengatakan, akan terus mengurai dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi satu-persatu. Sebagai langkah awal diawali dari ketepatan persencanaan, pembahasan dan pelaksanaan APBD 2018.

Dalam memastikan ketepatan penggunaan setiap sen dana rakyat di APBD Kepri, Nurdin pun, menyisir satu persatu kegiatan di organisasi perangkat daerah (OPD). Perencanaan yang baik, dengan muara akhir untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat menjadi suatu keharusan.

Seakan itu menegaskan apa yang selalu disampaikannya selama ini setiap rupiah yang dibelanjakan harus jelas kemanfaatannya untuk masyarakat.

Padahal jarum jam sudah mendekati angka 01.00 dinihari. Tak ada lagi keriuhan di luar gedung. Senyap. Tetapi, di Gedung Daerah Tanjungpinang itu, semua mata fokus pada detail anggaran dan kegiatan yang ada di layar.

Demikian juga dengan konsep pembangunan yang ditampilkan. Semua mempesona ketika nantinya selesai dikerjakan.

"Sebagus apapun perencanaan, kalau tak dimulai, tak segera dikerjakan, tidak akan terlihat bagus," kata Gubernur H Nurdin Basirun.

Sepanjang September ini, Nurdin memang memimpin langsung sejumlah rapat dalam membahas rencana kerja tahun anggaran 2018. Pembahasan itu didampingi Sekdaprov H TS Arif Fadillah dan Kepala Barenlitbang Naharuddin. Berpindah tempat antara di Dompak siang hari dan Gedung Daerah ketika malam.

Semua itu semakin terlihat bagus jika suatu kegiatan bisa memacu dan memicu perekonomian masyarakat menjadi semakin baik. Nurdin memang melihat, banyak perencanaan yang bagus untuk setiap anggaran yang dialokasikan pada tiap OPD.

Hal-hal yang baik untuk masyarakat inilah yang terus dikawal Nurdin agar berjalan sesuai perencanaan dan aturan. Dia ingin ketika seseorang mendapat amanah, makanya hal yang paling membahagiakan dari kehadirannya adalah memberi manfaat bagi lingkungannya. Manfaat bagi masyarakat.

"Amanah yang ada pada kita saat ini harus kita manfaatkan untuk membuat Kepri semakin maju, masyarakat semakin sejahtera," kata Nurdin.

Kalau ukurannya pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sepertinya provinsi ini berada pada kondisi yang baik. Pada tahun 2016, misalnya, IPM Kepri berada pada angka 73,99. Dengan angka itu, posisi Kepri cukup jelas, yaitu berada pada peringkat empat nasional dan nomor satu di Sumatera. Bahkan angka itu melebihi rata-rata nasional yang berada pada kisaran angka 70,18.

"Ini harus terus kita tingkatka menuju Kepri yang mempunyai daya saing tingkat nasional, global dan internasional," kata Nurdin.

Angka yang tinggi itu menunjukkan bahwa kemajuan dalam pembangunan manusia di Kepulauan Riau dari aspek kesehatan pendidikan dan pendapatan. Artinya, pembangunan berdampak positif terhadap pengembangan sumber daya manusia.

Belum lagi jika dilihat pada indeks kebahagiaan tahun 2017. Berdasarkan survei BPS, dengan angka 73,11, masyarakat negeri segantang lada ini berada pada peringkat tujuh provinsi yang paling bahagia di Indonesia dan tertinggi di Sumatera. Indeks Kebahagiaan ini merupakan indeks komposit yang disusun oleh tiga dimensi, yaitu kepuasan hidup, perasaan, dan makna hidup. Hal ini menunjukkan tingkat kehidupan penduduk kepri yang semakin bahagia.

Nurdin Basirun saat melakukan pemantauaan kondisi pelabuhaan di Pelantar KUD Tanjungpinang.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga terus meningkat. Pada tahun 2016 tercatat PDRB Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan harga berlaku sebesar 216.579.898,65 juta rupiah. Angka ini meningkat dari tahun 2015 sebesar 199.538.590,65 juta rupiah.

Sementara, PDRB per kapita secara relatif dapat menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. Pada tahun 2016 PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku mencapai sebesar Rp 106.785 ribu atau. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp 103.030 ribu.

Angka-angka itu sepertinya menjadi motivasi peneraju negeri ini untuk membuat Kepri semakin baik lagi. Semakin sejahtera, semakin bahagia.

Konsep kebersamaan yang selalu dikumandangkan, dipraktikkan untuk mendukung jalannya pembangunan. Karena, pembangunan tak pernah berhenti. Pertambahan penduduk, perkembangan zaman, membuat kebutuhan pembangunan terus terjadi.

Ke depan, lebih banyak yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan yang semakin kompleks. Beberapa bidang prioritas menjadi perhatian besar Nurdin, seperti infrastruktur, perhubungan, kelautan dan perikanan, pendidikan, kesehatan, pariwisata serta lingkungan hidup.

Infrastruktur yang dibangun jelas jelas menjadi penunjang dalam pembangunan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, memacu pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pembangunan. Merata di semua daerah kabupaten kota di Kepri.

Lihatlah beberapa proyek strategis pada periode kepemimpinan kali ini. Di Tanjungpinang, misalnya ada Penataan Pulau Dompak Pusat Pemerintahan Provinsi Kepri, Kawasan Gurindam 12, penataan kawasan Teluk Keriting, juga revitalisasi Pelabuhan Pelantar I, Pelantar II, Pelantar KUD Kota Tanjungpinang. Serta beberapa penataan di Pulau Penyengat.

Nurdin Basirun memaparkan rencana pembangunan sejumlah infrastruktur di Kepri kepada investor China, di antaranya Jembatan Batam-Bintan, Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Sauh, dalam pertemuan dengan Courtesy Call Konjen Republik Rakyat China di Medan, Sun Ang, di Kantor Gubernur, Dompak, Tanjungpinang.

Di Dompak, bukan hanya pusat pelayanan, juga akan dijadikan pusat wisata yang akan dikemas rapi dan mempesona. Serta akan dibangun Islamic Center dan stadion olah raga. Kawasan ini akan menjadi destinasi wisata baru. Di Tanjungpinang juga akan dibangun pasar rakyat yang mempunyai daya saing dengan pasar modern untuk menghidupkan sektor ekonomi kerakyatan yang bernuansa silaturahmi.

Ada pembangunan Jembatan Selayang Pandang Tarempa di Kabupaten Kepulauan Anambas. Di Batam, ada Pembangunan dan pengembangan Jalan Simpang Calista- Simpang Franky. Di Kabupaten Lingga, ada pembangunan jalan Jalan Provinsi dan pelabuhan Pulau Berhala.

Jalan Lintas Barat di Kabupaten Bintan juga menjadi salah satu prioritas selain pembangunan pelabuhan bongkar muat di Tanjunguban. Sementara di Karimun ada pembangunan jembatan antar pulau dan peningkatan pelabuhan Parit Rampak.

Jalan Trans Batubi-Tanjung Kudu Sedanau dan peningkatan jalan trans Batubi-Klarik Kecamatan Bungguran Barat menjadi salah satu prioritas di Kabupaten Natuna. Selain itu ada juga pengembangan Pelabuhan Penagi.

Dukungan besar dari DPRD Kepri dan seluruh komponen masyarakat membuat semua yang direncanakan itu terwujud dengan baik.

"Terima kasih kepada pimpinan DPRD dan seluruh anggotanya yang bersama-sama membuat Kepri semakin baik," kata Nurdin.

Dengan sejumlah kegiatan prioritas itu, Nurdin ingin ekonomi Kepri tumbuh dan bergerak dari banyak sumber. Di era ini, bagaimana ke depannya ekonomi Kepri tak hanya mengandalkan sumber daya alam saja, tapi ikut jualan ekonomi kreatif. Tetap mendorong investasi di semua bidang, khususnya pariwisata bahari apalagi bila melihat banyaknya pulau yang indah.

Apalagi dalam beberapa kesempatan Presiden Jokowi menggarisbawahi bahwa pengembangan ekonomi ke depan yang berbasis digital. Ekonomi digital ekan mengambil peran penting dalam pengembangan ekonomi negeri ini. Kepri berada di berada depan untuk itu. Segala peluang dan kesempatan pengembanhan ekonomi digital harus dimanfaatkan.

Gubernur Nurdin Basirun saat melakukan safari subuh dan sholat berjamaan ke sejumlah masjid di Kepri.

Pemanfaatan peluang itu diilustrasikan Gubernur bahwa kini yang bergerak cepat, dengan perencanaan yang baik dan tidak melanggar aturan akan menjadi pemenang. Pemenang yang membawa masyarakat semakin sejahtera.

Kecepatan memberi pelayanan terbaik juga memberi pengaruh pada peningkatan investasi. Beberapa calon investor sudah menjajaki untuk berinvestasi dalam jumlah besar. Baik nasional maupun internasional.

Di merata tempat investasi itu harus masuk. Terlebih jika mengandalkan keunggulan daerah masing-masing. Jadi tidak satu daerah saja yang pertumbuhan ekonomi membaik karena investasi dan menurun ketika investasi ikut menurun.

Apalagi aparat keamanan dan peran serta masyarakat membuat investor merasa aman dan nyaman berinvestasi di Kepri. Singapura, China, Korea, Jepang dan sejumlah negara terus memperkuat komitmen untuk meningkatkan investasi di Kepri.

Ketika usia provinsi semakin bertambah, saat itu juga harus ada peningkatan kesejahteraan untuk masyarakat. Indeks Pembangunan Manusia dan indeks kebahagiaan yang terus meningkat, PDRB yang bergerak meninggi memang menjadi motivasi tersendiri.

Sebagai mantan kapten kapal, Nurdin sudah melebihi pemahaman yang disampaikan pelatih terhebat Manchester United, Sir Alex Ferguson. Dia menyebutkan, Kapten kapal yang tak mampu mengendalikan arah jalan atau kecepatan kapalnya tidak akan sampai dengan selamat di pelabuhan.

Seperti setiap menjelajah pulau di serata Kepri, Nurdin tahu arah dan laluan yang dilalui. Juga kecepatan-kecepatan laju perahu Kepri ini, yang dermaganya jelas semakin maju.(*)