Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bongkar Muat Semen Kembali di Pelabuhan ASDP Tanjunguban
Oleh : Harjo
Rabu | 20-09-2017 | 12:38 WIB
bongkar-muat-semen1.gif Honda-Batam
Aktivitas bongkar muat semen di Pelabuhan ASDP Tanjunguban. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Bongkar muat semen yang sebelumnya dilakukan di Pelabuhan Kijang, kini kembali dilakukan di Pelabuhan ASDP Tanjunguban. Hal itu diharapkan bisa membuat harga semen kembali normal.

"Kalau sudah kembali dibongkar di Tanjunguban, harga selayaknya bisa kembali turun. Karena sebelumnya terjadi kenaikan harga semen karena biaya transportasi," harap Hendro, warga Tanjunguban kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (20/9/2017).

Menurutnya, apabila harga semen yang saat ini harganya sekitar Rp66 ribu atau Rp67 ribu per sak tidak mengalami penurunan, berarti hal tersebut hanya menguntungkan pihak pengusaha.

"Artinya konsumen yang membutuhkan semen harus ikut merasakan dampaknya, minimal harga semen sama seperti sebelum bongkar muat pindah ke Bintan Timur," harapnya.

Sementara, Yoto salah seorang pengusaha di wilayah Lobam, menyampaikan hingga saat ini harga semen masih Rp66 ribu. Harga tersebut sejak perpindahan bongkar muat ke pelabuham di Kijang, Bintan Timur.

"Kalau memang benar sudah bongkar di Tanjunguban, semoga harga bisa kembali turun. Seperti sebelumnya harga semen di kisaran tertinggi Rp64 ribu per sak. Karena kalau harga turun, kita penjual pun ikut senang," ujarnya.

Terpisah, Yunan, Kepala Sahbandar pelabuhan ASDP Tanjunguban membenarkan bongkar muat semen kembali di pelabuhan ASDP Tanjunguban. Terkait izin, kata Yunan, pihak pengusaha sudah menyampaikan kepada kantor Sahbandar Tanjunguban.

"Benar ada bongkar muat semen di ASDP Tanjunguban, terkait izin katanya sudah disampaikan ke kantor. Saat ini, saya masih menunggu surat tembusannya," ujarnya.

Pantauan di lapangan, bongkaruat semen dari kapal ke lori yang sudah antri berjalan dengan lancar. Namun apakah ini bongkar semen perdana sejak pindah tempat di Kijang beberapa waktu lalu belum bisa di ketahui persis, termasuk masalah izin dari ASDP apakah sifatnya sementara atau permanen.

Editor: Yudha