Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bintan Timur Kerap Dijadikan Jalur Transit Barang Ilegal, Pengawasan Harus Ditingkatkan
Oleh : Harjo
Kamis | 14-09-2017 | 14:50 WIB
Masdar1.jpg Honda-Batam
Tokoh masyarakat Bintan, Andi Masdar Paranrengi. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Letak geografis wilayah Kijang Kecamatan Bintan Timur yang memiliki banyak pulau dan sungai, sangat memungkinkan dijadikan sebagai pintu masuk atau tempat transit barang ilegal. Aparat terkait diminta tingkatkan pengawasan.

"Bukan tidak mungkin, beberapa barang ilegal yang sudah tertangkap hanya bahagian kecil saja. Beberapa tangkapan salah satu bukti nyamannya para pelaku atau pemain barang ilegal memanfaatkan letak geografis Bintan Timur," ujar Andi Masdar Paranrengi, tokoh masyarakat Bintan kepada BATAMTODAY.COM, Kamis (14/9/2017).

Dikatakan, khususnya Kijang Kota kalau siang memang tergolong sangat ramai aktifitas masyarakat. Tetapi menjelang malam hari, kondisinya berubah dengan sangat lengang dari aktifitas. Sehingga sulit menebak adanya aktifitas ilegal melalui jalur laut dan sungai.

"Bagaimana tidak, hampir di seluruh sungai yang ada di Bintan Timur, aksesnya bisa langsung sampai ke rumah masyarakat dan sejumlah pelabuhan. Kenyamanan ini, jelas menjadi peluang yang sangat besar para pelaku atau pemain barang ilegal," katanya.

Ia juga menilai kondisi tenang dan tertibnya wilayah Bintan Timur memang sengaja diciptakan agar tidak terus menjadi pantauan aparat penegak hukum. Sehingga para pengusaha yang bermain bisa semakin leluasa untuk berbuat dan mencari keuntungan secara pribadi.

"Apakah dalam melakukan perkerjaan ilegal melibatkan aparat yang ada di wilayah tersebut saya tidak menuding. Tapi yang jelas tanpa ada perhatian dari aparat penegak hukum yang lebih tinggi, perbuatan melawan hukum akan semakin leluasa," tambahnya.

Sebaliknya, kontrol dari masyarakat setempat juga sangat lemah, apakah karena ada atau banyak oknum ikut terlibat yang juga ikut andil dan diuntungkan, sehingga semua memilih diam dan tidak bersuara.

"Semoga aparat penegak hukum, bisa lebih peka dengan kondisi yang ada di lapangan. Karena yang paling ditakutkan, masuknya barang terlarang seperti narkoba dan lainnya yang bisa merusak masa depan generasi muda," pungkasnya.

Editor: Yudha