Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapolda Sebut Ledakan Kapal di PT ASL Batam Akibat tidak Ada Safety
Oleh : Wandy
Jum\'at | 08-09-2017 | 14:02 WIB
kapolda-kepri13.gif Honda-Batam

PKP Developer

Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian mengungkapkan, ledakan kapal tanker Gamkonora milik Pertamina yang sedang perbaikan di galangan kapal PT ASLShipyard Tanjunguncang, Kamis (7/9/2017) sore, karena tidak memiliki standar keselamatan kerja.

"Kesimpulan kecelakaan kerja yang pasti adalah alat safety tidak ada. Kelalaian ada tersangka," kata Kapolda di sela-sela ekspos penyelundupan di Perairan Selat Malaka yang dihadiri Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Kabupaten Karimum, Jumat (8/9/2017).

Kapolda menjelaskan, kapal tanker pengangkut minyak milik PT Pertamina itu sedang dalam perbaikan di PT ASL Shipyard Indonesia. Lalu menunjuk Subkon PT Sinar Cendana dan mulai bekerja pada Kamis (7/9/2017) dan mempekerjakan enam orang karyawannya.

"Enam orang pekerja subkon dari PT ASL memperbaiki valve ruang pompa. Berdasarkan keterangan dari korban yang masih hidup bernama Hutagaulung, begitu dia buka katup, ada dua pekerja yang melakukan pengelasan di kapal itu juga (bagian atas)," kata Kapolda.

Pada saat masuk ke dalam tangki, saksi melihat di atas sedang ngelas sementara di bawah belum bersih dari lantai oli minyak dan terjadilah kebakaran.

"Jadi bukan orang terbakar. Sementara satu orang berhasil menyelamatkan diri yakni kepala tukang bernama Hutagalung, yang lima itu tidak tertolong yang satu di antaranya ditarik tapi meninggal dunia. Lima orang terkena gas di dalam," kata Kapolda.

Kapolda mengatakan, saat ini kasus ditangani Polresta Barelang. Dalam kasus ini, penyidik masih mendalami siapa yang bertanggung jawab dalam pekerjaan termasuk prosedur mensubkon dan perekrutan karyawan.

Sementara, informasi yang diperoleh BATAMTODAY.COM, pekerjaan pengelasan juha disertai pemotongan pipa di atas kapal tersebut tidak menggunakan tos, alat pemotong besi. Namun pemotongan menggunakan alat las alias gojing.

Gojing ini menimbulkan banyak percikan api yang besar dari pada pengelasan, sehingga mudah terbakar.

Editor: Yudha