Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Penjelasan Dinsos Batam Soal Kenaikan Anggaran Rp10 M di KUA-PPAS 2018
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 06-09-2017 | 13:02 WIB
RDP-001.gif Honda-Batam

PKP Developer

Komisi IV DPRD Batam saat melakukan RDP bersama Dinsoskam. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Penambahan anggaran sebesar Rp10 miliar Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsospam) Kota Batam dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun 2018 disebut untuk keperluan bantuan terhadap Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) atau panti asuhan.

Dijelaskan Kepala Bidang (Kabid) Dinsoskam, Abdul Malik, pihaknya menambahkan anggaran untuk keperluan makan kepada 1.551 anak dari 71 panti asuhan di Batam. Dimana sesuai rencana satu orang anak akan mendapat uang makan sebesar Rp25 ribu per hari.

"Rencana kami satu orang anak panti itu mendapatkan Rp25 ribu per hari dikalikan enam bulan atau 180 hari, kurang lebih sekitar Rp6,9 miliar," kata Malik menjawab penambahan anggaran dilingkungan kerjanya.

Tidak hanya itu, rencana Dinsoskam juga akan memberikan perlengkapan seragam sekolah anak panti berikut sepatu. Dengan asumsi seragam dan sepatu untuk siswa Sekolah Menengah Akhir (SMA) sebesar Rp500 ribu.

"Kami ambil yang terbesar seragam SMA, jadi diperkirakan Rp500 ribu untuk satu anak panti asuhan, itu sekaligus sepatunya," katanya.

Mendengar jawaban tersebut sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Udin P Sihaloho meradang. Ia mengaku penambahan anggaran bantuan terhadap LKSA atau panti asuhan hanya modus. Karena selama ini, banyak anak-anak panti yang berkeliaran di jalan dan meminta-minta kepada pengguna jalan.

"Jangankan bersekolah mereka makan saja mie instan satu bungkus berdua. Dinsoskam jangan mengada-ngada lah, itu yang saya temukan di lapangan," kata Udin dengan nada marah.

Udin mengaku sesuai dengan ketentuan, panti asuhan tidak bisa menerima bantuan sosial (Bansos) dua tahun berturut-turut.

"Apakah setelah tidak dibantu oleh pemerintah, mereka akan mati karena tidak makan. Mereka juga menerima bantuan dari yang lain-lain. Lebih baik anggaran ini untuk kegiatan yang lain contoh, perbanyak pelatihan kepada anak-anak di Selter Lamsuri, Nongsa. Sehingga mereka belajar mandiri. Kenapa kegiatan di Lamsuri hanya dianggarkan Rp400 juta?. Ini harus ditambah, saya minta kepala bidang menyusun kembali untuk penambahan kegiatan di Lamsuri," kata Udin.

Sementara itu Anggota Komisi IV DPRD Batam, Aman menambahkan, pihaknya belum bisa menyetujui pengajuan penambahan anggaran tersebut, sebelum Dinsos menyerahkan data dan menjelaskan secara detail pos anggaran yang bertambah di APBD 2018 mendatang.

Dinsospam diminta segera memberikan data valid penerima bantuan LKSA agar mudah dilakukan pengawasan di lapangan.

"Mereka (panti-red) harus belajar mandiri, diberikan pelatihan agar kedepan tidak lagi jadi beban pemerintah. Kalau seperti ini polanya dianggarkan terus, semakin bertama jumlah panti di Batam," pungkasnya.

Editor: Yudha