Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemkab Bintan Usulkan Pengadaan Bus Sekolah ke Pemprov Kepri
Oleh : Harjo
Selasa | 05-09-2017 | 09:14 WIB
menanti-angkutan-00.gif Honda-Batam

PKP Developer

Sejumlah pelajar di Bintan sedang menunggu angkutan umum lantaran kurangnya bus sekolah. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan mengakui jumlah bus sekolah untuk layanan antar jemput siswa kurang. Ini, kata dia, akibat lonjakan siswa pada tahun ajaran baru 2017/2018.

"Tidak ada bus sekolah yang tak beroperasi, semua berjalan dengan baik," kata Kepala Dinas Pendidikan Bintan, Tamsir, Senin (4/9/2017) menjawab keluhan sejumlah orangtua siswa Desa Sebong Lagoi, yang anak mereka tidak mendapat layanan bus antara jemput dua minggu terakhir ini.

Ia mengatakan kekurangan bus sekolah di Bintan tengah diusulkan ke Pemerintah Provinsi Kepri. Di mana, siswa di Bintan yang banyak menggunakan layanan bus sekolah adalah peserta didik SMA/SMK. Di mana, sekolah tingkat SMA dan SMK sesuai UU nomor 23 tahun 2014 merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Arifin Nasir saat dikonfirmasi BATAMTODAY.COM melalui sambungan telepon belum memberikan jawaban.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah orangtua siswa di Desa Sebong Lagoi, Kabupaten Bintan, mengeluh akibat bus antar jemput anak sekolah tidak beroperasi. Mereka tidak tahu penyebabnya sampai bus tersebut tidak beroperasi sekitar dua minggu terakhir.

Para orangtua siswa di Desa Sebong Lagoi itu berharap agar Pemerintah Kabupaten Bintan memberikan perhatian. Pasalnya, sejak bus sekolah itu tidak beroperasi, beban para orangtua siswa kian meningkat karena persoalan uang transportasi anak-anak mereka.

"Kalau laporan dari para anak sekolah di Sei Kecil desa Sebong Lagoi, sudah lebih dari dua minggu bus sekolah tidak melakukan antar jemput," ungkap Soni, tokoh masyarakat Teluksebong kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Senin (5/9/2017).

Selain terbebani masalah uang transportasi, para orangtua itu juga risau akan keselamatan anak-anak mereka jika menggunakan kendaraan sendiri. Sebab, jarak tempuh sekolah dengan pemukiman warga cukup jauh.

"Karena sebelumnya ada, maka dipertanyakan oleh para orangtua murid. Karena hal tersebut sangat diharapkan untuk membantu beban orangtua dan masalah keselamatan, mengingat jarak tempuh hingga puluhan kilometer," katanya.

Sementara itu, Camat Teluksebong Herika menyampaikan, untuk bus sekolah saat ini dikelola oleh pihak ketiga melalui Dinas Pendidikan. "Informasinya, memang jumlah bus sekolah yang beroperasional sudah tidak dapat menampung banyaknya siswa yang memanfaatkan bus tersebut," kata dia.

Terkait hal tersebut, bus yang ada di Kecamatan Teluksebong juga sudah diberdayakan. Namun jumlahnya juga tidak mencukupi.

Editor: Gokli