Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hebat, Pelajar Indonesia Raih Tujuh Medali Olimpiade Sains di Prancis
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 01-09-2017 | 13:02 WIB
olimpiade-sains-prancis1.gif Honda-Batam

PKP Developer

Empat pelajar Indonesia yang berhasil meraih tujuh medali di Olimpiade Sains Prancis. (Foto via Okezone.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pelajar asal Indonesia meraih tujuh medali dalam olimpiade sains internasional atau International Earth Science Olympiad (IESO) ke-11 yang diselenggarakan Centre International de Valbonne, Cote d Azur, Prancis.

Dilansir dari ANTARA.COM, sebanyak empat orang pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) Indonesia yang merupakan alumni program Olimpiade Sains Nasional (OSN) itu berhasil membawa penghargaan satu emas, empat perak, dan dua perunggu.

Medali emas diraih Rifki Andika dari SMA Negeri 2 Depok dan satu medali perak diraih Fransiskus L Santoso dari SMA Kristen Ketapang, Jakarta dari kompetisi Earth System Project (ESP).

Kemudian dari lomba International Team Field Investigation (ITFI) diperoleh satu medali perak oleh Rifki Andika. Dua medali perak untuk kompetisi perorangan kembali diperoleh Rifki Andika dan Fransiskus L Santoso.

Selain itu, Indonesia juga memperoleh dua medali perunggu yang diraih Alse Nabilah dari SMA Kesatuan Bangsa, Jogjakarta dan Fadly Aulia dari SMA Al Kautsar, Bandar Lampung.

IESO ke-11 diselenggarakan pada tanggal 22 sampai dengan 29 Agustus 2017 diikuti oleh 29 negara partisipan dan lima negara observer.

Sebagai ajang kompetisi pelajar praperguruan tinggi (sekolah menengah) untuk bidang ilmu kebumian, IESO meliputi kompetisi pengetahuan mengenai geosfer (geologi dan geofisika), hidrosfer (hidrologi dan oseanografi), atmosfer (meteorologi dan klimatologi) dan astronomi.

Para pelajar berprestasi yang menjadi wakil Indonesia di IESO ke-11 tersebut didampingi oleh empat pembina, yaitu Zadrach L Dupe (Meteorologi ITB), Hakim L Malasan (Prodi Astronomi ITB), Warsito Atmodjo (Prodi Oseanografi UNDIP), dan Asep Sukmayadi (Kemendikbud).

Sebelumnya mereka menjalani pelatihan dan seleksi melalui empat tahap pembinaan di Yogyakarta dan Bandung selama total tiga bulan di akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017.

Sumber: ANTARA
Editor: Yudha