Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

200 Ekor Sapi Kurban di Tanjungpinang Tak Dapat Label Sehat dan Layak
Oleh : Habibi Khasim
Kamis | 24-08-2017 | 08:26 WIB
kasi_kesehatan_pinang.jpg Honda-Batam
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner DP3 Tanjungpinang, Arlinda. (Foto: Habibi Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinag telah melakukan pemeriksaan 800 ekor hewan kurban milik peternak. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya sapi yang dijual oleh pedagang Sapi.

Karena, sapi-sapi tersebut akan dikonsumsi masyarakat pada Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah pada tanggal 1 September 2017. Kasi Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmaved), Arlinda mengatakan, dari 800 sapi yang diperiksa, ada sekitar 200 sapi yang tidak sehat dan layak (SL) untuk menjadi hewan kurban.

Arlinda mengatakan, pemeriksaan tersebut dilakukan sejak Senin (21/8/2017) hingga Selasa (22/8/2017). Pemeriksaan ini sendiri dilakukan di 20 tempat penjualan hewan kurban.

"Dalam pemeriksaan tersebut sebanyak 200 sapi kurban tidak dapat lebel Sehat dan Layak (SL). Sementara yang 600 lagi sudah memenuhi kreteria untuk di kurbankan," ujar Arlinda, Rabu (23/8/2017) di Kantornya.

Ia menjelaskan, kriteria yang masuk dalam pemeriksaan ini adalah sapi sehat, jantan, cukup umur, tidak kurus dan tidak cacat. Hewan yang todak masuk kriteria SL (Sehat dan Layak) kata Arlinda telah diberikan label, jadi konsumen dapat membedakan mana aapi yang baik dan mana sapi yang tidak layak menjadi hewan kurban.

"Sapi yang tidak diberi lebel SL ini karena tak memenuhi lima kriteria tersebut. Namun bisa untuk di kurbankan, tergantung konsumen lagi untuk memilih yang sudah diberi lebel dan tidak diberi lebel," jelasnya.

Sapi yang tidak diberi label tersebut juga kata Arlinda, ada yang berkudis dan memiliki penyakit kulit. Jadi masyarakat diharapkan dapat cermat memilih hewan kurban yang diinginkan. Karena, jika salah, ditakutkan akan memberi efek tidak baik dimata masyarakat.

"Kita menghimbau masyarakat untuk membeli sapi yang telah diperiksa kesehatannya dan yang sudah diberi lebel SL," ucapnya.

Editor: Dardani