Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nyambi Ngesol Sepatu

Meski Digaji Rp250 Ribu/Bulan, Guru Honorer Ini Tetap Semangat Mengajar
Oleh : Nurjali
Rabu | 23-08-2017 | 10:03 WIB
guru-honnorer-00.gif Honda-Batam

PKP Developer

Harfiansyah, sedang memperbaiki sol sepatu di pasar daerah Singkep, Lingga. (Foto: DOk Ricky Artdiansyah)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Sepuluh tahun lebih mengajar di SDN 001 Singkep dengan gaji Rp250 ribu/bulan tidak membuat guru honorer ini mengeluh. Ia tetap semangat mendidik meski upah yang diterima tidak cukup untuk kebutuhan hidup sehari-harinya.

Harfiansyah, itulah nama pria guru honorer yang sudah mewakafkan dirinya menjadi 'Pahlawan tanpa tanda jasa' di Singkep.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, Harfiansyah terpaksa nyambi jadi tukang sol sepatu. Pekerjaan sampingan itu dia tekuni setelah pulang dari sekolah.

Kegigihannya mengajar dan menjadi tukang sol sepatu berbuah manis. Sekarang dia sudah menyandang gelas sarjana (S1), setelah menamatkan kuliah dari Universitas Terbuka.

"Itu cara dia menghidupi keluarganya, pagi mengajar, pulang sekolah dia ngesol sepatu," kata Encik Kasumarida, salah satu masyarakat di Singkep kepada BATAMTODAY, Rabu (23/8/17).

Encik Kasumarida mengharapkan pemerintah bisa memperhatikan nasib guru-guru honorer yang sudah bekejar belasan dan puluhan tahun ini. Meskipun tidak diangkat menjadi ASN setidaknya para guru honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun ini, diberikan gaji atau tunjangan yang layak.

"Kita berharap ada perhatianlah, setidaknya kalau tidak diangkat jadi PNS, kesejahteraan mereka dibantu melalui anggaran apa saja, sehingga layak," pintanya.

Harfiansyah adalah salah satunya di antara sekian banyak tenaga Honorer di Kabupaten Lingga yang tetap bekerja dengan gaji seadanya. Di bulan Kemerdekaan ini diharapkan Pemerintah Pusat maupun Daerah turut memperhatikan nasib guru honorer ini.

Mungkin mereka ihklas untuk mengajar memberikan seluruh ilmu mereka kepada anak-anak didiknya, sebagai andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun di balik itu semua, sebagai bangsa sudah seharusnya meghargai jasa-jasa guru ini.

Merekalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sebenarnya.

Editor: Gokli