Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Saat Gerhana Matahari, NASA akan Terbangkan Bakteri
Oleh : Redaksi
Sabtu | 19-08-2017 | 14:26 WIB
gerhana-matahari1.gif Honda-Batam

PKP Developer

Gerhana matahari. (Ilustrasi)

BATAMTODAY.COM, California - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akan mengirimkan bakteri ke antariksa saat gerhana matahari pada 21 Agustus mendatang. Tujuannya, untuk mengetahui ketahanan bakteri saat berada di luar angkasa, khususnya Mars.

 

Laman berita The Verge mengabarkan, pengiriman bakteri ke ketinggian 30 ribu meter di atmosfer bumi itu merupakan bagian misi NASA ke Mars. Bagian stratosfer bumi tersebut memang memiliki kondisi yang mirip dengan Planet Merah.

Menurut Direktur Ilmu Planet NASA, Jim Green, melihat ketahanan bakteri saat gerhana matahari ini sangat penting untuk ekspedisi Mars ke depannya. Dia menjelaskan, ketika gerhana, suhu akan terus turun dan bulan akan menahan sebagian besar sinar ultraviolet sehingga mirip radiasi di Mars.

"Karena itu, tim kami ingin mengetahui tingkat ketahanan bakteri terhadap radiasi semacam itu," ujar Green, seperti dikutip dari laman The Verge, Sabtu, 19 Agustus 2017. Terlebih, kata dia, di ketinggian tersebut suhu sangat rendah, sekitar minus 37 derajat Celsius dengan udara yang sangat jarang.

Bakteri yang digunakan adalah spesies Paenibacillus xerothermodurans. Bakteri ini terkenal akan pola bertahan hidupnya di kondisi yang sangat ekstrem.

Eksperimen ini, menurut Green, bisa dibilang juga ingin mengetahui kemungkinan adanya kehidupan atau makhluk hidup lain di luar bumi. Sebab, kalau memang bakteri tersebut mampu bertahan hidup, secara tak langsung membuka kemungkinan tentang perkembangan kehidupan lain di luar angkasa.

"Bakteri adalah unsur organisme yang bisa berkembang jadi kehidupan kompleks," ujar Green.

Saat gerhana matahari, NASA akan menerbangkan 50 balon udara dari 20 wilayah di Amerika. Balon tersebut akan diluncurkan bersama sejumlah siswa sekolah menengah atas dan universitas di Negeri Abang Sam tersebut.

Semua balon juga dilengkapi dengan kamera Raspberry Pi, sensor cuaca, dan jaringan Internet untuk menyiarkan live streaming gerhana matahari dari ketinggian 30 ribu kilometer.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha