Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masih Terkendala Pembebasan Lahan

Pemprov Kepri dan BWS Sumatera IV Gesa Realisasi Pengerjaan Waduk Kawal di Bintan
Oleh : Charles Sitompul
Jumat | 18-08-2017 | 18:38 WIB
Bangun-Waduk-Kawal.gif Honda-Batam

PKP Developer

Nurdin dan Kepala Satker Kementeriaan PU BWS Sumatra IV saat menijau Waduk Kawal Bintan (Foto: Charles Sitompul)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Gubernur Kepri Nurdin Basirun meminta instansi terkait agar segera menyelesaikan segala kendala pembangunan waduk di Kawal, Pulau Bintan. Masalah pembebasan lahan harus cepat tuntas agar pelaksanaan pengerjaan waduk dapat segera dilaksanakan.

"Kita terus mendorong percepatan pembangunan kebutuhan dasar bagi masyarakat khususnya air bersih," ujar Nurdin saat meninjau lokasi pembangunan waduk di kawasan kebun kelapa sawit di Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan, Jumat (18/8/2017).

Nurdin juga berharap, agar instansi terkait yang melaksanakan pengerjaan pembangunan waduk tersebut segera merampungkan berbagai permasalahan.

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Kementerian PU Direktorat Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatra IV, Bhakti, mengatakan bahwa proses pemetaan wilayah sudah terorganisir dengan baik, namun beberapa kendala masih harus diselesaikan agar pengerjaan dapat segera dilaksanakan.

"Data status hutan sudah jelas, sesuai SK Menteri Lingkungan dan Kehutanan Nomor 76 tahun 2016, namun masih ada kendala yakni pembebasan lahan antara lain seluas 16,3 Hektar milik PT Tirta Madu dan lahan seluas 38.9 Hektar milik PT Sunny Mas," ujarnya.

Waduk yang menggunakan dana APBN ini dibangun di atas lahan 220 hektar dengan debit air 400 liter per detik. Lama pengerjaannya sekitar 2 tahun.

"Kita usahakan lepas lima hektare dulu untuk pembangunan di tahun 2017 ini dan proses penyelesaian itu tinggal sedikit lagi akan rampung. Targetnya waduk dapat digunakan mulai tahun 2019 yang tujuan awalnya untuk menutupi defisit air di sebagian pulau Bintan dan sebagian Kota Tanjungpinang," ujarnya,

Bhakti menambahkan, selain kendala tersebut tidak ada kendala lain, karena pembebasan pemukiman warga sudah diselesaikan. Hadir pula salah satu tokoh masyarakat setempat yakni Sayid yang mengatakan bahwa warga setempat sudah tidak memiliki permasalahan lagi.

"Karena memang, belum banyak yang menempati lahan di sini. Kami sebagai warga siap mengawal setiap proses pembangunan dan sangat mendukung program dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan air bersih di sini," ujar Sayid.

Mendengar hal tersebut, Nurdin langsung merespon cepat dan mengistruksikan kepada perwakilan Badan Pertanahan Nasional (BPN) syafirman untuk membantu mengurus alokasi tanah yang diberikan kepada masyarakat yang lahannya dipakai.

"Kami akan menyediakan sertifikat tanah untuk ganti rugi warga yang lahannya digunakan, namun agar didata lebih rinci lagi berapa banyak jumlah tanah yang dibutuhkan dan kami akan menyediakan pula tiang-tiang lampu jalan agar jalur menuju waduk dapat penerangan untuk malam hari," ujar Nurdin.

Meskipun medan yang dilalui untuk sampai ke lahan tempat pembangunan waduk tersebut harus melewati jalan sempit belum beraspal dan melalui perkebunan sawit sekitar hampir 1 jam itu, Nurdin optimis pembangunan waduk dapat segera berjalan dan lancar hingga selesai.

Nurdin juga mengatakan, kerja bersama sebagai mana Tema HUT-RI ke 72 tahun 2017 perlu diwujudkan dan diimplementasikan, khususnya dalam pelaksanaan pembangunan. Pemerintah Daerah dan Pusat dapat saling berkolaborasi seperti dalam pembangunan Waduk Kawal yang dananya berasal dari Pusat, sedangkan daerah akan menyiapkan dana untuk membangun infrastruktur penunjang lainnya di sekitar waduk.

"Masing-masing instansi harus terus berkoordinasi dan dukungan masyarakat juga sangat dibutuhkan. Hingga kita optimis kebutuhan dasar masyarakat ini terwujud segera," ujar Nurdin.

Hadir bersama Gubernur pada peninjauan tersebut Asisten Perekonomian, Syamsul Bahrum dan Kepala Dinas PU, Abu Bakar.

Editor: Udin