Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perlu Teliti dan Waspada

Tergiur Harga Kamera Murah, Warga Tanjunguban jadi Korban Penipuan Bisnis Online
Oleh : Harjo
Rabu | 16-08-2017 | 12:02 WIB
bukti-penipuan-00.gif Honda-Batam

PKP Developer

Ini bukti penipuan online yang dialami warga Tanjunguban, Bintan. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Maharani (15), warga Tanjunguban terpaksa harus merelakan uang Rp2 juta miliknya melayang setelah melakukan pembelian satu unit kamera Canon Eos 600 D di bisnis oline facebook. Ia pun tertipu lantaran barang yang dibelinya tak kunjung dikirim penjual.

Pelajar di salah satu SLTA Bintan Utara itu mengisahkan, tergiur dengan harga miring yang ditawarkan pembeli. Menurut dia, harga yang ditawarkan lebih murah dibanding harga pasaran.

Tanpa pikir panjang dan teliti, Maharani yang mengaku hobby dengan dunia fotografi itu langsung melakukan transaksi. Alhasil, ia menjadi korban penipuan.

"Harga yang ditawarkan sangat murah, tidak mencapai separuh harga dari pasarannya. Awalnya harga yang ditawarkan Rp2,3 juta, kami tawar, penjual pun sepakat harga Rp2 juta. Namun setelah uang ditransfer, justru semua kontak telepon, Whatshap, BBM dan akun facebooknya langsung tidak aktif," ungkapnya, Rabu (16/8/2017).

Maharani menjelaskan, pelaku memang sangat piawai dalam menawarkan barang kepada warga penguna akun facebook. Di mana, seluruh indentitas seperti e-KTP (Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Jogjakarta) dikirim untuk menyakinkan calon korbannya.

"Setelah mengirim seluruh indentitasnya, pelaku pun meminta segera ditransfer uang dengan menjanjikan langsung mengirim barang melalui jasa pengiriman JNE. Namun kenyataannya justru, setelah bukti transfer yang dikirim, penjualnya langsung menghilang dan tidak bisa dihubungi lagi," paparnya.

Maharani hanya berharap, agar penguna akun seperti facebook dan lainnya untuk lebih berhati-hati dan teliti saat akan membeli atau belanja secara online. Agar kejadian seperti itu tidak kembali terulang pada orang lainnya.

"Saya menyampaikan hal ini, karna saya salah satu korbannya. Berharap agar penipuan seperti ini tidak terulang pada orang lain. Masyarakat harus lebih teliti serta hati-hati dan tidak gampang tergiur dengan tawaran produk atau barang yang diperjual belikan melalui online," harapnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Nurhima yang juga pernah merasa tertipu dengan modus yang sama. Setelah dirinya mengirim sejumlah uang, barang yang dipesan tidak kunjung datang, hingga penjual atau pemilik akun facebook serta nomor telepon, BBM dan WA penjualnya tidak aktif lagi.

"Saya pun pernah jadi korban, saat membeli pakaian melalui bisnis online seperti group forum jual beli. Kejadiannya sama, uang sudah ditransfer, barang tidak datang, penjualnya pun menghilang," katanya.

Artinya, masyarakat harus bisa benar-benar hati-hati dan teliti, apabila hendak melakukan pembelian sesuatu melalui online. Sehingga tidak menjadi korban penipuan, mengingat kejadian seperti ini sudah banyak, namun sebagian memilih diam dan para pelaku pun semakin leluasa.

Editor: Gokli