Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Simulasi Pengamanan Pilkada Tanjungpinang, Massa Bentrok dengan Polisi
Oleh : Roland Aritonang
Sabtu | 12-08-2017 | 12:50 WIB
bentrok-pilkada1.gif Honda-Batam
Simulasi bentrok Pilkada Tanjungpinang. (Foto: Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ratusan orang terlibat bentrok dengan anggota polisi, hal ini dalam rangka simulasi pengaman Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar Polres Tanjungpinang di Lapangan Pamedan Jalan Ahmad Yani Kota Tanjungpinang, Sabtu (12/8/2017).

Dalam simulasi ini, digambarkan ratusan orang melakukan aksi unjuk rasa menolak hasil perhitungan suara pemilihan walikota dan wakil walikota Tanjungpinang yang akan dilaksanakan pada bulan juni 2018 mendatang. Masa unjuk rasa ini menganggap KPU berpihak kepada salah satu calon pasangan walikota dan wakil walikota Tanjungpinang.

Terlihat massa itu dihadang oleh aparat kepolisian dari Sabhara Polres Tanjungpinang serta di bantu dari anggota Brimob Polda Kepri. Tampak situasi sempat memanas saat massa mulai melakukan tindakan-tindakan anarkis melempari polisi deng batu dan kayu.

Dalam bentrokan tersebut tidak terhindarkan saat massa mulai menyerang barisan polisi yang menghadang. Maka dari itu untuk memukul mundur massa polisi juga mengerahkan kendaraan taktis dan menyemprotkan water Canon ke arah pengunjuk rasa serta tembakan gas air mata.

Melihat serangan yang dilakukan oleh polisi massa berhamburan menghindari semprotan itu. Barisan polisi secara perlahan-lahan maju memukul mundul ratusan massa hingga membubarkan diri serta mengamankan dua orang terduga provokator unjuk rasa tersebut.

"Kegiatan hari ini simulasi perencanan keamanan dalam rangka persiapan keamanan pemilihan walikota 2018 yang akan dilaksanakan pada bulan Juni 2018," ujar Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardiyanto Tedjo Baskoro usai menggelar simulasi di lapangan Pamedan Jalan Ahmad Yani Kota Tanjungpinang.

Simulasi ini sudah direncanakan untuk mengadakan latihan yang bergabungdengan rekan-rekan brimob Polda Kepri, yang keberadaannya ada di Bintan. Jadi tadi bisa kita lihat semua tahapan-tahapan dalam rangka pemilu, dari pemungutan suara, kemudian ada seseorang yang mabuk, yang mengganggu jalannya pemungutan suara, kemudian masyarakat yang mengganggu ini diamankan oleh polisi yang berada disana.

Setelah itu kemudian adanya pergeseran pungutan suara ke KPU. Setelah sampai KPU kotak suara berada aman dan ada kelompok yang tidak puas atau kecaa terhadap hasil perhitungan suara. Sekelompok orang itu mengajak masa berbondong-bondong ke Kantor KPU melakukan unjuk rasa, telihat masa tidak bisa dibendung dan mulai anarkis kemudian di mulai tahapan pengamanan kita.

"Dalam simulasi ini antaralain sabahara 120 personil dan berimob 40 personil. Kemungkinan besar simulasi selanjutnya akan lebih bertambah lagi," katanya.

Harapan kedepan ini simulasi pertama dan rencannya kedepan di bulan September akan menggelar simulasi dalam jumlah yang lebih besar ?masa dari masyarakat yang mendukung dan mengundang skpd kota serta Kapolda jika berkenan hadir untuk melihat bagaimana rencana pengamanan pilkada di Tanjungpinang.

Editor: Yudha