Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mentan Tugaskan Badan Karantina Survei Pulau Bakung di Lingga
Oleh : Irawan
Jum\'at | 11-08-2017 | 10:14 WIB
staf-00.gif Honda-Batam
Staf Khusus Menteri Pertanian, Andi Irwan Baharuddin. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman mengapresiasi langkah cepat Bupati Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), Alias Wello menawarkan Pulau Bakung, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Senayang sebagai Pulau Karantina Sapi pasca pembatalan Pulau Naduk di Bangka Belitung karena tidak memenuhi syarat teknis sebagai Pulau Karantina.

"Pada prinsipnya, pak Menteri senang jika kepala daerah itu responsif terhadap kebutuhan rakyat dan daerahnya. Soal Pulau Karantina yang ditawarkan Bupati Lingga itu, pak Menteri apresiasi dan sudah menugaskan Badan Karantina untuk melakukan survey dan kajian," ungkap Staf Khusus Menteri Pertanian, Andi Irwan Baharuddin di Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Menurut Irwan, sejak Pulau Naduk dibatalkan sebagai Pulau Karantina Sapi, baru Kabupaten Lingga yang menawarkan salah satu pulaunya untuk ditetapkan sebagai Pulau Karantina sebagaimana diamanahkan dalam Undang-undang Nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

"Pak Menteri sudah memberi arahan agar Badan Karantina segera turun ke lapangan dan melaporkan hasilnya. Kita tidak ingin kejadian seperti Pulau Naduk itu terulang lagi. Paling tidak, Pulau Karantina itu memiliki topografi yang datar, bebas dari banjir rob dan aman dari predator," katanya.

Sekretaris Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Sujarwanto, dalam pertemuannya dengan Bupati Lingga, Alias Wello, Rabu (9/8/2017), mengaku sudah menerima proposal usulan Pulau Bakung, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Senayang sebagai Pulau Karantina.

"Usulan pak Bupati ini sangat membantu kami. Apalagi sudah dilengkapi dengan data dan dokumen kajian awal yang melibatkan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM). Masalah Pulau Karantina ini mendapat perhatian dari Presiden Jokowi dan sudah dibahas di Kementerian Koordinator Perekonomian," bebernya.

Dalam pembahasan masalah Pulau Karantina di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian beberapa waktu lalu, tambah Sujarwanto, nama Kabupaten Lingga yang memiliki 506 pulau kosong itu, sudah disebut-sebut beberapa peserta rapat.

"Alhamdulillah, hari ini proposalnya sudah kami terima. Dalam waktu dekat, kami segera turun ke Lingga untuk memastikan status lahan dan kesesuaian tata ruangnya. Syarat yang paling penting dalam penyiapan Pulau Karantina ini adalah ketersediaan air bersih," tambahnya.

Bupati Lingga, Alias Wello, mengaku optimis Pulau Bakung dapat memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Pulau Karantina. Selain karena letak geografisnya yang berada pada alur pelayaran internasional dan berbatasan langsung dengan Pulau Batam dan Singapura, Pulau Bakung yang memiliki luas kurang lebih 5.716 hektar itu, juga memiliki topografi yang datar, bebas dari banjir rob dan aman dari predator.

"Semua persyaratan teknis yang ditetapkan sudah terpenuhi. Sumberdaya air bersih melimpah, pakan hijauan ada, kontur tanah mendukung dan tata ruang sudah sesuai," jelasnya.

Editor: Surya