Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bright PLN Batam Sosialisasi Wacana Penyesuaian Tarif Tahap II
Oleh : Irwan Hirzal
Jumat | 11-08-2017 | 08:51 WIB
sosialisasi_tarif.jpg Honda-Batam
Pejabat Bright PLN Batam sedang menyosialisasikan wacana penyesuaian tarif tahap II. (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bright PLN Batam menyosialisasikan wacana penyesuaian tarif listrik tahap ke II sebesar 15 persen kepada Forum Komunikasi RT/RW (FKTW) di Hotel Sahid Batam Center, Kamis (10/8/2017).

Kepala Divisi Niaga Bright PLN Batam, Solider Sinaga mengatakan, saat ini pihaknya mengalami kerugian setiap bulan Rp16 miliar. Meskipun konsumsi listrik dari pelanggan rumah tangga sangat naik dari tahun 2015 sampai 2017.

Dimana angka konsumsi listrik pada 2015 hanya 32 persen, 2016 naik menjadi 37 persen, sementara pada 2017 meskipun baru memasuki bulan Agustus angkanya hampir menyamai pada tahun 2016.

"Listrik rumah tangga selama ini ditopang atau mendapat subsidi oleh Industri dan Bisnis. Tapi kawasan Industri mengalami penurunan sampai saat ini. Kami mengalami kerugian setiap bulanya sebanyak Rp16 Miliar," ujarnya.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kepri, Amjon yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, pada bulan Juli pihaknya menerima dua surat dari PLN Batam. Pertama tertanggal 21 Juli 2017. Isinya, bahwa setelah beberapa bulan mengalami kenaikan tarif listrik 15 persen, PLN Batam tidak mampu bertahan. Sehingga memohon ke pemerintah guna merespon kebijakan Bright PLN Batam dalam kenaikan tarif listrik gelombang II

"Satu bulan dua surat saya terima dari PLN, surat terakhir PLN Batam akan melakukan kebijakan apabila Pemerintah Provinsi Kepri tidak merespon," kata Amjon.

Hal itu lantaran, PLN Batam mengalami kegurian Rp16 Miliar perbulan. Sehingga pihaknya melakukan rapat dengan Pemko Batam dan Dinas ESDM Kepri pada 27 dan 29 Juli 2017 lalu.

"Keputusan kenaikan tetap diambil Gubernur Kepri dan Walikota Batam, dimana PLN Batam tidak boleh melakukan kenaikan tarif sebelum ada sosialisasi kepada masyarakat Batam," ujarnya.

Sementara itu salah satu anggota forum komunikasi RT/RW Batam, Syahrial mengatakan, meskipun pemaparan PLN Batam mengalami kerugian, harus didukung dengan jelas, salah satunya dengan mengaudit PLN Batam.

"Sehingga kerugian yang dialami PLN itu betul-betul, harus didasarkan data, jangan masyarakat yang harus dibebankan. Sekarang makan saja susah," tegasnya.

Editor: Dardani