Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Bayi Dibuang di Putri Hijau

Melahirkan di Teras Rumah, Potong Tali Pusar Pakai Gunting Kain
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Kamis | 17-11-2011 | 13:43 WIB
rini-pembuang-bayi.gif Honda-Batam

PKP Developer

Rini (kiri), yang diduga sebagai pelaku pembuangan bayi di Perumahan Putri Hijau saat diwawancarai di RS Kasih Sayang Ibu. (Foto: Hendra)

BATAM, batamtoday - Rini (20), ibu pembuang bayi di selokan mengaku melahirkan sendiri bayi di teras rumah Perumahan Putri Hijau Batuaji blok I/6 tanpa bantuan medis, Rabu, (16/11/2011) sekitar pukul 2.30 WIB dini hari.

Bahkan usai melahirkan, pelaku sendiri yang memotong tali pusar dengan gunting.

"Sudah tidak tahan lagi waktu itu, dan bayinya langsung keluar sendiri," ujar Rini kepada batamtoday di Rumah Sakit Kasih Sayang Ibu, Batam Centre, Kamis (17/11/2011).

Dia menambahkan, waktu itu dia berniat hendak melahirkan bayi yang ada di dalam kandungan itu di bidan dekat rumah, namun karena sudah tidak tahan menahan sakit akhirnya melahirkan dengan sendirinya di teras rumah.

Usai melahirkan, Rini bermaksud hendak pergi untuk membawa pergi bayi dari rumahnya. Sebelum pergi dia bermaksud hendak mengambil kain panjang untuk digunakan menggendong bayi dan lantas meletakan bayi tersebut di selokan depan rumah.

"Panik karena takut ketahuan orang tua, saya letakan bayi itu di parit depan rumah. Saya ke dalam untuk mengambil kain panjang untuk gendong bayi," terangnya.

Namun saat kembali keluar rumah, bayi yang masih merah dan berdarah itu telah tiada. Sehingga membuat pelaku makin panik dan setelah puas mencari bayi kembali masuk ke dalam rumah.

"Saya tidak berniat mau buang bayi itu, sumpah pak" kata Rini.

Sempat Ingin Gugurkan Kandungan

Pelaku pembuang bayi di Perumahan Putri Hijau mengakui kalau dirinya sempat ingin menggugurkan kandungan setelah disuruh oleh sang pacar, Supriadi (23) yang kini kabur entah kemana. Sejumlah obat dan ramuan pernah diminum pelaku.

"Pacar saya yang menyuruh menggugurkan kandungan, dia sempat membelikan obat dan nanas muda agar bisa menggugurkan bayi," lanjut pelaku.

Pacar korban tidak mau bayi itu lahir dengan alasan belum siap untuk menikah dan tidak punya biaya. Selain itu, pacar pelaku kabur entah kemana sejak bulan september lalu di saat usia kandungan tujuh bulan.

"Dia (pacar pelaku, red) mengaku ingin pulang kampung untuk cari biaya, tapi sampai sekarang tidak ada kabar. Kata teman-temannya dia masih di Batam," kata wanita yang sebelumnya bekerja di Mukakuning ini.

Disinggung wartawan apakah orang tua pelaku tidak mengetahui kalau dia sedang hamil, dia mengaku selama hamil  selalu mengenakan baju besar untuk menutupi perut yang buncit.

Kini pelaku dan bayi masih menjalani perawatan di RS Kasih Sayang Ibu dengan pengawalan dari pihak kepolisian Polsek Sagulung. Sementara menurut dokter yang menangani, bayi dalam kondisi sehat dan masih harus menjalani perawatan intensif.