Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ternyata Ini Alasan Manusia Merasa Tenang Berada di Dekat Air
Oleh : Redaksi
Selasa | 08-08-2017 | 10:26 WIB
pantai-00.gif Honda-Batam

PKP Developer

Seorang wisatawan menikmati keindahan pantai Tanjung Aan (Bukit Merese), Lombok. (kitaina.id)

BATAMTODAY.COM, Batam - Suara gemericik air yang perlahan mengalir memang membuat perasaan jadi tenang. Hampir semua orang merasakan ketenangan dan bebas stres.

Tenangnya perasaan saat berasa di dekat air bukanlah hal yang aneh. Ada alasan tertentu mengapa manusia merasakan ketenangan saat ada di lingkungan air, sungai, atau laut.

Ahli biologi kelautan dan penulis buku Blue Mind Wallace J. Nichols mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan naluri umum seorang manusia.

Sejak awal manusia mulai menjelajah planet, manusia pun hidup mengikuti air. Melintasi lautan memberikan jalan ke berbagai penemuan baru dan mengubah sejarah manusia. 'Mengejar' sungai membuka cakrawala pengetahuan manusia.

Sebagai penjelajah, manusia melihat jalur air sebagai sebuah hiburan, olahraga air liar.

Hal ini yang membuat manusia merasa sangat dekat dan nyaman jika berada di dekat air. Nichols menyebutnya sebagai blue mind. Blue mind menjadi sebuah kesempatan untuk melarikan diri dari koneksi berlebihan, stres berlebihan dalam hidup modern.

Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa manusia mengakui bahwa air alami memiliki banyak keuntungan untuk diri. Contohnya, di era Victorian, dokter meresepkan 'air laut' sebagai obat untuk berbagai macam masalah, dari komplikasi sampai masalah mental.

Penelitian lain berdasarkaan proyek Inggris yang disebut Blue Gym menemukan bahwa orang yang tinggal di daerah pantai biasanya lebih bahagia dan sehat.

Tak heran jika akhirnya banyak orang yang berusaha menciptakan lingkungan 'air' sendiri di tempat tinggalnya. Ketika tak mampu tinggal di dekat sumber air alami, mereka pun memilih untuk membuat berbagai sumber air, seperti kolam renang, kolam ikan, dan lainnya.

"Ketika Anda bertanya pada orang untuk menjelaskan bagaimana perasaan (saat di dekat air), pasti akan sangat sulit untuk mereka menjelaskan dibanding mengatakan bahwa mereka menyukainya, membutuhkannya, dan rela membayar mahal untuk itu," kata Nichols.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gokli