Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemerintah Jamin Vaksin Rubella Aman dan Halal
Oleh : Redaksi
Kamis | 03-08-2017 | 11:38 WIB
vaksin-00.gif Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi vaksin.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nila F Moeloek memastikan pemberian vaksin measles rubella (MR) aman bagi anak. Vaksin untuk mencegah penyakit campak Jerman ini menjadi bagian dari program imunisasi nasional yang digalakkan pemerintah.

Nila memastikan keamanan tersebut setelah sebelumnya ada penolakan dari sebagian masyarakat, terutama orang tua murid di sejumlah daerah.

"Saya rasa (amanat) presiden sudah jelas. Imunisasi baru ini kan untuk melindungi anak-anak dari penyakit yang tidak diinginkan," kata Nila saat ditemui dalam acara pemberian vaksin MR kepada siswa-siswi SMPN 103 Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (2/8/2017).

"Jadi, kalau ada orang tua yang tidak mau memproteksi anaknya, ya sangat disayangkan," imbuhnya.

Rubella yang juga dikenal sebagai campak Jerman ini diketahui menyebabkan ruam ringan di wajah, pembengkakan kelenjar di belakang telinga dan di beberapa kasus terjadi pembengkakan pada sendi kecil.

Bila anak terkena campak ini, bisa sembuh dengan cepat. Namun bila wanita hamil yang belum divaksin rubella terkena penyakit ini, ada peluang menghasilkan anak cacat lahir seperti kebutaan, tuli, cacat jantung, atau kerusakan otak.

Bukan cuma aman untuk anak, Nila juga menjamin vaksin MR yang diimpor langsung dari India itu halal. Ia menjelaskan, vaksin measles ditumbuhkan pada embrio ayam sedangkan vaksin rubella ditanam pada stem sel yang berasal dari manusia.

"Jadi tidak ada kata haram di sini," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Muhammad Subuh menyebut masih banyak masyarakat yang belum mengetahui keberadaan rubella atau campak Jerman ini.

"Padahal, 16 persen dari penderita campak di Indonesia, kasusnya lebih mirip rubella," kata Subuh. "Sampai saat ini, belum sampai 1 persen penduduk Indonesia yang mendapatkan imunisasi MR,".

Minimnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan vaksin standar anak-anak ini membuat pemerintah memasukkan ke dalam program imunisasi nasional yang menyasar anak berusia sembilan bulan hingga 15 tahun, yang dilakukan dalam dua fase.

Fase pertama akan dilakukan di seluruh Pulau Jawa pada Agustus - September 2017 di lingkungan sekolah tingkat PAUD hingga SMP, serta di luar lingkungan sekolah mulai dari posyandu, puskesmas hingga fasilitas kesehatan lain untuk menyasar bayi dan anak yang belum atau tidak bersekolah.

Fase kedua akan dilakukan pada Agustus-September 2018. Pada fase kedua ini, imunisasi MR akan dikampanyekan di luar Pulau Jawa. Dengan begitu, pada 2018 mendatang vaksin MR sudah menyebar secara nasional.

Kementerian Kesehatan RI telah menyediakan sedikitnya 47,7 juta dosis vaksin MR berserta alat suntik dan logistik pendukung lainnya.

Untuk wilayah DKI Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan Koesmedi Priharto mengungkapkan bahwa program ini akan menyasar sedikitnya 2,4 juta anak, usia 9 bulan hingga 15 tahun, yang tersebar di seluruh Jakarta.

Sebelum ditemukan vaksin, sebanyak 20 juta orang di berbagai belahan dunia diketahui terkena campak dengan kematian dari 2,6 juta kasus.

Namun sejak 2000, lebih dari 1 miliar anak yang berisiko terkena campak mendapat vaksinasi, sehingga kematian akibat campak di seluruh dunia turun hingga 78 persen.

Di Indonesia sendiri, pemberian vaksin MR ini baru dimasukkan dalam program imunisasi nasional pada awal 2017 lalu.

"(Vaksin) ini dari pemerintah, program pemerintah. Jadi diberikan secara gratis," kata Nila.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Gokli