Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Penjelasan Kadinkes P2KB Lingga Terkait Keluhan Pasien Rumah Sakit
Oleh : Nurjali
Rabu | 02-08-2017 | 11:26 WIB
Kadinkes-Lingga-00.gif Honda-Batam
Kepala Dinkes P2KB Lingga, Syamsul Rizal (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lingga membuka peluang bagi setiap apotik yang ada di Lingga untuk bekerjasama dengan rumah sakit dan puskesmas, dengan syarat memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan.

Hal ini, kata Kepala Dinas KP2KB Kabupaten Lingga, dr Muhammad Syamsu Rizal, menyikapi keluahan masyarakat tentang penentuan apotik-apotik untuk membeli obat oleh pihak rumah sakit, khususnya pengguna BPJS dan JKL yang haru membeli obat di luar rumah sakit atau puskesmas.

"Apotik yang kita tentukan mereka memenuhi standard yang kita inginkan, karna pembayarannya tidak bisa dibayarkan langsung, ada tahapan dan proses," kata Syamsurizal, Rabu (2/8/17).

Selain itu kerja sama yang dilakukan dengan apotik-apotik tersebut juga untuk mengantisipasi kekurangan obat-obatan yang ada di rumah sakit dan puskesmas. Hal inilah yang membuat pasien di rumah sakit harus mendapatkan obat di apotik.

"Mereka hanya membawa resep dokter bagi pengguna JKLT, dan biayanya kita yang tanggung," sebutnya.

Untuk di wilayah Kabupaten Lingga sendiri menurutnya ada beberapa apotik yang bekerjasama dengan rumah sakit dan puskesmas. "Seingat saya sekitar dua atau tiga apotik, tapi itu ada di bagian Yankes," sebutnya.

Sebelumnya masyarakat mengeluhkan pelayanan di rumah sakit umum daerah (RSUD) Dabo, saat mereka ingin mendapatkan obat harus membawa resepnya di luar rumah sakit.

"Kami diminta pergi ke apotik yang sudah ditentukan, di rumah sakit tidak ada, apotiknya jauh lagi mau tidak mau kita yang di pulau ini harus mengojek," sebut Adi salah satu keluarga pasien mengeluhkan hal tersebut beberapa waktu yang lalu.

Dengan kejadian tersebut masyarakat berharap agar pemerintah segera mengatasi permasalahan ini, karena untuk pergi ke apotik yang sudah ditentukan masyarakat yang berada di pulau harus menggunakan biaya lagi untuk mendapatkan obat.

Editor: Gokli