Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lingga Terima 4 Dokter Spesialis Melalui Program WKDS
Oleh : Nur Jali
Senin | 24-07-2017 | 16:38 WIB
Awe-tandatangani-MoU-dokter-spesialis.gif Honda-Batam
Bupati Lingga, Alias Wello menandatangani kesepakatan kerja sama program WKDS bersama pihak Kemenkes RI, di Jakarta, Senin (24/7/2017) (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kabupaten Lingga akan menerima tambahan empat orang dokter spesialis, melalui kerja sama program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) antara Kementerian Kesehatan RI dengan pemerintah setempat.

Kesepakatan kerja sama program WKDS tersebut telah ditandangani oleh Bupati Lingga, Alias Wello bersama pihak Kemenkes RI, di Jakarta, Senin (24/7/2017).

"Alhamdulillah, dengan MoU WKDS ini Kabupaten Lingga dapat jatah empat dokter spesialis," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPP-KB) Kabupaten Lingga, Syamsu Rizal, saat mendampingi Bupati Lingga menandatangani kerja sama tersebut.



Program WKDS merupakan terobosan Kementerian Kesehatan RI, didukung oleh Organisasi Profesi bidang kesehatan di Indonesia, yang tujuannya untuk pemenuhan dan pemerataan tenaga spesialis terutama di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).

Pelaksanaan WKDS ini sebagai wujud kehadiran negara dalam memenuhi dan memeratakan pelayanan medik spesialistik yang bermutu serta terdistribusi secara merata di seluruh Indonesia.

Adapun regulasi yang mengatur tentang WKDS ditetapkan melalui Peraturan Presiden No 4 Tahun 2017.  

Menurut Syamsu Rizal, kehadiran empat dokter spesialis ini sangat membantu daerah mengatasi kekurangan tenaga medis.

Namun dari empat dokter spesialis tersebut salah satunya masih berhalangan. Sehingga harus ditunda kedatangannya ke Kabupaten Lingga.

"Karena baru melahirkan, agak ditunda. Jadi ketersedian dokter spesialis di tempat kita bertambah 3 orang," ujarnya.

Menurutnya, tiga orang dokter spesialis ini masih belum menutupi jumlah tenaga spesialis yang dibutuhkan Kabupaten Lingga.



"Kita masih membutuhkan spesialis bedah dan spesialis anastesi. Ini baru angkatan ketiga. Kita usahakan penambahannya pada angkatan selanjutnya," ungkap Rizal.

Jika difasilitasi empat dokter spesialis dan ditambah satu anastesi, menurut Rizal, akan mencukupi kebutuhan dokter spesialis di kabupaten kepulauan tersebut.

Editor: Udin