Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sambil Main Gitar, Musisi India Ini Dioperasi Otaknya
Oleh : Redaksi
Sabtu | 22-07-2017 | 19:38 WIB
dioperasi-sambil-main-gitar.gif Honda-Batam

PKP Developer

Abhishek Prasad tetap dalam keadaan sadar saat memainkan gitarnya di tengah operasi otak. (PTI/BBC)

BATAMTODAY.COM, Bengaluru - Seorang musisi India bermain gitar di saat tim dokter mengoperasi otaknya untuk menangani kejang otot pada bagian jari.

Abhishek Prasad (37), nama musisi tersebut, memang sengaja diminta bermain gitar setiap kali tim dokter "membakar" beberapa bagian otaknya guna memulihkan penyakit distonia yang menyerang musisi ini.

Penyakit itu menyebabkan Prasad mengalami kejang menyakitkan. Dia juga kerap melakukan gerakan berulang atau postur abnormal tanpa disengaja.

Akibatnya, Prasad kesulitan memindahkan jari tengah, jari manis, dan jari kelingking pada tangan kirinya saat bermain gitar.

"Saya pikir kekakuan yang saya alami karena terlalu banyak latihan. Saya istirahat dan kembali latihan, namun tetap kaku. Beberapa dokter mengatakan itu kelelahan otot dan saya diberi obat antinyeri, multivitamin, antibiotik, fisioterapi, dan lain-lain," paparnya.

Namun, kejang pada jarinya tetap berulang hanya ketika dia bermain gitar. Dan sembilan bulan lalu, seorang dokter ahli saraf mendiagnosa Prasad mengalami distonia.

"Saya dianjurkan menjalani operasi otak, tapi saya takut. Dokter saya, Sharan Srinivasan, memberi keyakinan kepada saya untuk melakukannya," kata Prasad.

Prasad ingat betul prosedur yang harus dia jalani di rumah sakit Bhagwan Mahavir Jain, Bangalore, India bagian selatan itu.

Menurutnya, tim dokter mematok sebuah bingkai dengan memasang empat sekrup di kepalanya untuk membuka tengkoraknya sebelum melakukan pemindaian MRI (magnetic resonance imaging).

"Pemindaian membantu tim dokter memastikan seberapa dalam elektroda ditanamkan untuk membenahi sirkuit-sirkuit di dalam otak," ujarnya.

Dokter Srinivasan mengatakan dia melubangi tengkorak Prasad sedalam 14 milimeter dan menanamkan elektroda khusus. Wilayah yang ditargetkan, menurut dokter Srinivasan, berada pada "8 hingga 9 cm di dalam otak".

Sambil tim dokter bekerja, Prasad diminta memainkan gitarnya.

"Hingga pembakaran keenam, jari saya membuka. Saya kembali normal dengan sendirinya di meja operasi," katanya.

Dia mengaku merasa "seperti ada generator yang menyala saat operasi". Meski demikian, dia tidak merasa sakit.

Dokter Srinivasan menjelaskan, pasien tidak merasakan sakit karena operasi berlangsung dengan bius lokal.

Saat ini, Prasad mengaku, tangan kiri dan kaki kirinya sedikit lemah. "Namun, saya akan pulih dalam sebulan dan mulai berlatih penuh," ujar dia.

Operasi sirkuit otak yang dijalankan saat pasien benar-benar sadar adalah capaian penting di India. Demikian menurut dokter Srinivasan.

"Orang-orang dengan kelainan saraf biasanya merasa depresi dan terpojok. Ini adalah pasien-pasien yang harus kita raih," kata dokter Srinivasan.

Sumber: BBC Indonesia
Editor: Udin