Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kena PHK Tanpa Pesangon, Mantan Karyawan Hotel Sahid Raya Bintan Merasa Dibohongi
Oleh : Harjo
Jum\'at | 21-07-2017 | 13:38 WIB
PHK-ilustrasi11.gif Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Puluhan Hotel Sahid Raya Bintan di KM 39 Trikora yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) merasa telah dibohongi. Pasalnya, pihak manajemen berjanji memberi pekerjaan baru serta menyelesaikan hak karyawan sesuai dengan aturan yang berlaku, namun hingga kini tidak ada realisasinya.

Fedri salah seorang mantan karyawan Hotel Sahid Raya Bintan membeberkan, puluhan karyawan yang kena PHK sebesarnya telah berencana untuk melapor ke Disnaker karena tidak dapat pesangon sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Namun saat itu datang pihak manajemen Sahid Raya Binyan dari pusat. Mereka berjanji akan menyelesaikan hak karyawan sesuai dengan Undang-undang yang berlaku dan juga akan melaporkan ke Dinas terkait sebelum diputuskan. "Sehingga saat itu, karyawan hanya diam dan menunggu," ungkapnya, Jumat (21/7/2017).

Namun kenyataannya, seminggu sebelum lebaran 1438 H lalu, karyawan di panggil satu persatu untuk menandatangi surat PHK dengan memberikan kompensasi 1 bulan gaji dan merekomendasikan bekerja di tempat yang baru. Tetapi kenyataannya berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan.

"Kami sebagai karyawan, ingin semua berjalan dengan baik-baik saja. Ternyata hal tersebut justru dimanfaatkan oleh pimpinan Hotel Sahid Raya Bintan. Artinya saat karyawan ingin baik-baik, ternyata justru manajamen berbohong," imbuhnya.

Sementara, Hendro Suseno, Wakil ketua Federasi Konstruksi Umum dan Informal (FKUI) SBSI Bintan, di Tanjunguban, menyesalkan tindakan pihak manajemen yang tidak memberikan hak-hak karyawan yang telah di PHK.

Ia juga berharap dinas terkait tidak hanya menunggu adanya laporan, namun bisa lebih proaktif dalam melakukan pengawasan terhadap tenaga kerja. Sangat disayangkan adanya kasus PHK di Hotel Sahid Raya Bintan yang tidak diketahui Dinas terkait.

"Apakah pihak dinas memang tidak tahu karena hanya menunggu laporan atau hanya pura-pura tidak mengetahuinya," tegasnya.

Hendro berharap, dalam kondisi sulitnya mencari lapangan kerja saat ini, pihak pemerintah sangat diharapkan aga bisa lebih proaktif dilapangan dan tidak hanya sekedar melakukan agar segar demi sebuah pencitraan belaka.

Editor: Yudha