Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Layanan Bea Cukai Indonesia Kalah dengan Vietnam
Oleh : sn
Kamis | 10-11-2011 | 13:54 WIB
pelabuhan_batam.jpg Honda-Batam

Ilustrasi: Pelabuhan Batam.

JAKARTA, batamtoday - Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mendesak agar layanan kepabeanan oleh Bea dan Cukai (Customs) segera ditingkatkan. Lino mengkritik tingkat layanan kepabeanan di Indonesia kalah dengan Vietnam.

Selama ini publik mendesak soal peningkatan infrastruktur, namun untuk mencapai itu butuh waktu 3-4 tahun lagi; dan selama kurun waktu itu perlu juga mendorong perbaikan layanan di bidang customs.

Masalahnya, berdasarkan survei world bank 2010 lalu, peringkat customs Indonesia berada di peringkat 72 dari 183 negara.

"Customs itu jangan 72 dong, bikin 25. Masak nggak bisa, kan nggak hightech dan investasi besar, ini hanya bicara bagian dari prosedur bagian orang yang diberesin, masak kalah dengan Vietnam yang nomor 55," kata Lino di acara Indonesia Logistics Summit (ILS) 2011 di JCC, Jakarta, Kamis (10/11/2011).

Lino mengatakan, selama ini pelacakan barang yang masuk dan keluar di pelabuhan di Indonesia masih belum jelas. Sehingga banyak menyulitkan jasa pelabuhan.

"ICT (Information and communications technology) kita tidak ada, ICT di Indonesia mengenai logistik, kalau kirim barang ke pelabuhan kayak masuk black box. Kita nggak tahu barang kita di mana, nggak bisa ditracking, kita ada di nomor 80," katanya.

Untuk itu, sebagai pengelola Pelabuhan, Pelindo II bekerjasama dengan PT Telkom, untuk mengembangkan ICT yang dinamakan Indonesia Logistic Community system. Program ini akan diluncurkan Juni 2012. "Kalau customs bisa diperbaiki, produktivitas diperbaiki," ucapnya.