Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bulan Depan, Menhan Kumpulkan 160 Rektor Bahas Bela Negara
Oleh : Redaksi
Kamis | 22-06-2017 | 13:15 WIB
bela-negara1.gif Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Bulan depan, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bakal mengumpulkan 160 rektor dari universitas-universitas untuk membicarakan program bela negara.

"Agar mahasiswa juga mengerti tentang ini," ujarnya selepas acara pemberangkatan mudik gratis Kementerian Pertahanan di Lapangan Apel Setjen Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Juni 2017.

Dia menyebutkan telah mensosialisasikan program bela negara dari provinsi ke provinsi. Dia menegaskan program bela negara tidak sama dengan wajib militer.

"Keliling terus, dari Aceh sampai ke Papua, nah itu memberi tahu bahwa ini bukan wajib militer, cuma memberitahukan saja. Biar sadar, siapa sih yang membela negara? Yang membela kan kita sendiri," dia menjelaskan.

Program bela negara ini juga untuk mendorong masyarakat umum agar mengerti dan mengenal Pancasila sebagai ideologi negara. "Yang awalnya tidak mengerti, yang tadinya ideologinya lain, kita paksa harus begitu. Ini kan negara Pancasila, maka mestinya seperti, ‘saya Ryamizard, saya Indonesia, saya Pancasila’, kan harus begitu. Kalau tidak mau Pancasila, ya jangan di sini gitu," dia menegaskan.

Rabu kemarin, 21 Juni 2017, bekas Kepala Staf Angkatan Darat TNI itu telah meneken kesepakatan bersama (MoU) terkait pembinaan bela negara dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly. Kesepakatan itu ditujukan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa pada narapidana, pengawas Lembaga Pemasyarakatan hingga aparat sipil di lingkungan Kemenkumham.

"Itu kan memang penjahat-penjahat semua, pembunuh, pemerkosa. Kan biasanya kambuhan lagi. Nah diharapkan dengan bela negara ini tidak akan kambuh lagi, biar insyaf gitu. Kan enggak gampang," ujarnya.

Sumber: Tempo.co
Editor: Yudha