Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menteri Pertanian Sebut Impor Jagung Tidak Ada pada Semester II Tahun Ini
Oleh : Redaksi
Selasa | 20-06-2017 | 10:26 WIB
jagung-012.gif Honda-Batam
Jagung. (kabarbisnis.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Industri pengolahan pakan ternak dan usaha peternakan rakyat, masih harus mengandalkan jagung lokal sebagai bahan baku utama pakan ayam broiler dan layer. Pasalnya, Kementerian Pertanian belum akan mengeluarkan rekomendasi impor jagung hingga akhir tahun.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman berharap tidak ada impor jagung pada semester II tahun ini. Sebab, produksi jagung dirasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan lokal.

Amran menyampaikan Kementerian Pertanian melakukan pantauan harian terhadap sejumlah komoditas strategis seperti padi, jagung, kedelai. Produksi jagung misalnya, sudah bisa diketahui tiga bulan sebelumnya.

"Kita berdoa tidak ada (impor jagung0, karena sudah cukup. Kita bisa mengetahui tiga bulan sebelumnya. Kita pantau tanaman harian, sehingga kita bisa ketahui apa yang akan terjadi. Semua komoditas strategis seperti, padi, jagung, kedelai, dan bawang, kita pantau tiap hari," tuturnya usai buka puasa bersama Kementerian Pertanian, Senin (19/6/2017).

Peluang impor jagung pernah disampaikan Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti saat Audiensi Ketersediaan Jagung bersama sejumlah peternak layer dan broiler, Rabu (14/6) kemarin. Impor dapat dilakukan jika Bulog memperoleh penugasan impor jagung karena ketersediaan jagung lokal sulit diperoleh.

"Jagung yang masih ada, diproses dan diselamatkan. Kalau peternak rakyat punya kualitas yang sesuai (di sumber pasokan) dan tidak memiliki uang, maka Bulog akan membayari dulu. Tapi jika tidak ada, teman-teman minta ke kementerian teknis untuk mencari solusi. Kalau solusi itu harus impor, maka Bulog siap," katanya saat itu.

Sumber: Bisnis.com
Editor: Gokli