Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BKKBN Sosialisasi Program Pematangan Usia Pernikahan ke Pekerja Batamindo
Oleh : Yosri Nofriadi
Rabu | 10-05-2017 | 19:02 WIB
BKKBN-sosialisasi-kawin-400x192.gif Honda-Batam

PKP Developer

BKKBN Provinsi Kepri menyosialisasikan program pendewasaan usia perkawaninan kepada pekerja di kawasan Industri Batamindo Mukakuning, Rabu (9/5/2107) (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri menyosialisasikan program pendewasaan usia perkawaninan kepada pekerja di kawasan Industri Batamindo Mukakuning, Rabu (9/5/2107).

Dalam sosialisai yang digelar terbuka di aula Community Center (CC) Batamindo itu, BKKBN mengajak para pekerja untuk merencanakan perkawinan secara baik agar mampu menghasilkan keluarga yang berkualitas.

Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN, Wendi Hartanto, selaku narasumber mengatakan, untuk membangun keluarga berkualitas tentunya harus dimulai dengan perencanaan perkawinan yang matang.

"Rencana perkawinan yang matang bisa dicapai jika seseorang sudah benar-benar dewasa," ujarnya.

Selain memperhatikan usia perkawinan untuk wanita minimal 21 tahun dan pria 25 tahun. Pendewasaan usia perkawinan juga bisa dilihat dari kesiapan pasangan yang akan menikah. Pasangan yang akan menikah minimal sudah banyak tahu risiko dan tanggung jawab yang akan diterima setelah menikah nanti.

"Selanjutnya baru matang perencanaan anak. Dua anak adalah angka yang ideal untuk membangun keluarga yang berkualitas," tutur Wendi.

Jika dalam satu keluarga anaknya di atas dua orang, maka tentu makin berat risiko dan tanggung jawab yang akan dihadapi orang tua. Tidak saja masalah ekonomi, masalah sosial, pendidikan juga akan berpengaruh nantinya.

"Begitu juga perkembangan anak akan terganggu. Dulu memang iya banyak anak banyak rejeki, sawah, ladang masih luas, sekarang sudah berbeda," ujarnya.

Dua anak serta perencanaan perkawinan secara matang penting karena memang selain untuk meningkatkan taraf hidup keluarga yang bersangkutan, juga mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan bangsa ke depannya.

"Pemerintah juga sedang berupaya keras untuk menekan ledakan jumlah penduduk, jadi ini baik buat kita semua ke depannya," tutur Wendi.

Pemerintah melalui BKKBN sendiri saat ini tengah gencar untuk menekan angka kelahiran. Saat ini angka kelahiran per wanita rata-rata 2,6 orang dan itu sudah cukup banyak dan membawa Indonesia jadi peringkat ke-empat penduduk terbanyak sedunia.

"Untuk menekan ledakan penduduk itu, minimal rata-rata seorang wanita memiliki 2 atau  1 orang anak," ujarnya mengakhiri.

Editor: Udin