Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura Bangun Pentas Seni Termegah Senilai Rp300 M
Oleh : Redaksi
Selasa | 18-04-2017 | 11:50 WIB
esplande-01.gif Honda-Batam

Esplanade – Theatres on the Bay adalah salah satu pusat seni paling sibuk di dunia yang telah menjadi icon negara Singapura.(Foto: Wojtek Gurak on Wikimedia Commons)

 

BATAMTODAY.COM, Batam - Singapura semakin serius soal seni. Mereka akan membangun satu lagi panggung pertunjukan megah yang menelan biaya sekitar S$30 juta, atau kurang lebih setara dengan Rp300 miliar.

 

Panggung teater baru itu diumumkan oleh Menteri Budaya, Komunitas dan Pemuda Singapura, Grace Fu pada Senin (17/4/2017) kemarin di acara M1-The Straits Times Life Theatre Awards.

Rencananya, gedung dengan kapasitas 550 orang yang terletak di Esplanade itu selesai 2021.

Mengutip The Straits Times, pembangunan itu menyusul keluh kesah seniman di Singapura soal minimnya panggung seni di sana. Padahal sejauh ini sudah ada setidaknya enam panggung megah, termasuk Drama Centre Theatre, Victoria Theatre dan milik swasta Captiol Theater.

Panggung-panggung itu berkapasitas antara 400 hingga 1.000 orang. Yang termegah selama ini adalah Esplanade Theatre, sebuah panggung utama teater besar berkapasitas 1.950 kursi.

Tapi semakin tahun, pementasan seni di Negeri Singa semakin menjamur. Menurut data Cultural Statistics 2016, sepanjang 2015 saja ada sekira 23 pentas seni per harinya.

Seniman mengeluhkan panggung yang layak untuk pementasan mereka, terutama jika itu berskala menengah. Tidak pas di panggung kecil, terlalu mewah di panggung besar. Alhasil, perusahaan seni pun harus berebut sewa panggung, bahkan sejak 18 bulan sebelum pentas.

Direktur Artistik T.H.E. Dance Company, Kuik Swee Boon berpendapat, selama ini "pasokan" pentas di masa-masa ramai masih belum bisa memenuhi permintaan pencinta seni Singapura.

Bukan karena produksi yang kurang, melainkan tempat pentas yang tak ada. Victoria Theatre dan Drama Centre dengan kapasitas 600 kursi, okupansinya 80 persen. Mereka harus dipesan 18 sampai 24 bulan sebelum pentas. Victoria Theatre bahkan sudah penuh sampai 2019.

Panggung teater berkapasitas menengah memang lebih banyak dicari. Bukan hanya efektif untuk pementasan yang skalanya tak terlalu besar, penonton juga lebih nyaman. Biasanya itu banyak digunakan oleh komunitas seni atau pementasan dari sekolah-sekolah seni di sana.

“Panggung yang lebih besar berarti lebih banyak biaya, yang artinya lagi harga tiketnya lebih tinggi. Checkpoint Theatre membebani penontonnya S$45 untuk Normal. Jika saya membebankan harga yang sama, orang tidak mau datang,” kata Direktur Artistik Bhumi Collective, grup penampil seni multi-disiplin, Mohamad Shaifulbahri. Tiketnya S$35.

Sumber: CNNIndonesia
Editor: Gokli