Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menakar Peluang Partai Golkar di Pilwako Tanjungpinang
Oleh : Habibi
Rabu | 12-04-2017 | 13:26 WIB
bismarr1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pengamat Politik dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah), Bismar. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kabar tentang Partai Golongan Karya yang akan mengusung calon sendiri untuk bertarung di Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Tanjungpinang tahun 2018 mendatang sudah sangat santer terdengar. Bahkan, salah satu figur yang digadang-gadang akan bertarung di Pilwako nantinya, Ade Angga terlihat sudah banyak melakukan aksi menarik simpati masyarakat.

Menurut pengamat politik dari Universitas Maritim Raja Ali Haji (Umrah), Bismar, jika memang Golkar optimis maju ke Pilkada Tanjungpinang, maka yang pertama harus dilakukan sejak dini adalah koalisi. Karena perolehan kursi Golkar masih kurang untuk persyaratan maju menjadi calon kepala daerah Kota Tanjungpinang.

Kemudian, kata lulusan Universitas Riau ini, Golkar harus mampu menampilkan calon yang bisa membuat perbedaan dengan calon incumbent. Dalam artian, Golkar harus menampilkan sosok yang mampu mencarikan solusi guna mengurai permasalahan masyarakat yang tidak dapat diselesaikan oleh incumbent.

"Calon yang diusung harus mampu memunculkan ide dan kebijakan yang sederhana dan mudah dicerna oleh masyarakat guna mengurai permasalahan yang belum diselesaikan oleh incumbent. Karena, kalau bicara politik ini, sederhananya, kita bicara tentang citra atau persepsi masyarakat. itulah pertarungan Pilkada, berebut persepsi yang baik," ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Umrah ini saat diwawancarai, Rabu (12/4/2017).

Menurut Bismar, permasalahan yang harus diselesaikan tersebut ada 5 item, yang menjadi kebutuhan dasar seluruh masyarakat. Mulai dari jaminan ketersediaan air bersih serta jaminan ketersedian listrik untuk semua wilayah di Tanjungpinang.

"Kemudian kita tentunya bicara fasilitas kesehatan dan pendidikan yan menyeluruh dan mudah untuk masyarakat," kata Bismar.

Dan yang terakhir adalah menutupi persoalan banjir di Kota Tanjungpinang dengan melakukan kerja nyata, sehingga keluhan tentang banjir tidak ada lagi di Tanjungpinang.

Akan tetapi untuk maju ke Pilkada, tentunya membutuhkan restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai. Namun ternyata, menurut pengamatan Bismar, DPP tidak begitu berpengaruh. Yang mempengaruhi calon di daerah bawah kata Bismar adalah DPD 1.

"Itulah keistimewaan politik di Indonesia, di atas cerai, dibawah bisa kawin atau sebaliknya. Dia tidak berjalan lurus. Tapi menurut saya kata kuncinya bukan di DPP tapi di DPD 1, arah pak Ansar, kemana sih, mau maju sendiri atau mau koalisi dengan PDIP. Pak Ansar yang memegang kunci Golkar di Pilwako 2018 nanti," kata Bismar.

Mengenai calon, yang menyeruak memang 3 nama dari pihak Gokar. Mulai dari istri Ansar Ahmad yaitu Dewi Ansar, Tedi Jun Askara dan Wakil I DPRd Tanjungpinang, Ade Angga. Menurut Bismar, dari 3 nama tersebut, yang memang berpengaruh dan memiliki kans cukup besar untuk menang adalah Ade Angga.

"Tentunya dia sangat besar, karena dalam komunkasi politik dia jalan, komunikasi dengan masyarakat juga bagus. Selain itu, dia juga sudah sangat dikenal di Tanjungpinang," kata Bismar.

Akan tetapi, lagi-lagi permasalahan politik tidak dapat diterka begitu saja. Pasalnya, kata Bismar, kepentingan juga mempengaruhi. Dia mengatakan, jangan menebak-nebak politik karena kemungkinan benar sangat kecil.

Editor: Yudha