Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lagi, Kapal Pengangkut TKI Ilegal Tenggelam di Perairan Malaysia
Oleh : Redaksi
Kamis | 09-02-2017 | 09:41 WIB
karam01.gif Honda-Batam

Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Musibah tenggelamnya kapal pengangkut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal terjadi lagi. Setelah kejadian di perairan Nongsa, Kepulauan Riau, perairan Mershing Johor Bahru, kini kapal yang mengangkut belasan TKI dari Malaysia tenggelam di perairan Negeri Sabah, Malaysia pada 8 Februari 2017.

Kapal jenis Speedboat yang ditumpangi 15 TKI ilegal itu terbalik setelah dihantam ombak di Perairan Batu Payung Tawau saat menuju Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Dikutip dari Antaranews.com, Konsul RI Tawau, Malaysia, Krisnha Jaelani melalui Ketua Satgas Perlindungan WNI, Djati Ismoyo melalui pesan singkatnya, Rabu malam membenarkan kecelakaan yang dialami puluhan TKI ilegal saat menuju Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Ia mengaku, setelah mendapatkan informasi dari aparat kepolisian Malaysia langsung menjenguk korban selamat di rumah sakit di Tawau, namun identitas belum diketahui.

"Belum sempat mengorek informasi dari kedua korban (TKI) yang selamat karena kondisinya masih lemas," ujar dia.

Untuk sementara, data yang dimiliki KRI Tawau masih mengacu pada informasi dari aparat kepolisian negara itu.

Informasi yang diterima Antara di Nunukan dari kepolisian Malaysia bahwa kejadian ini diketahui berawal dari laporan seorang nelayan bernama Safar bin Sehan (57) yang menemukan kedua korban.

Nelayan tersebut menceritakan, speedboat yang ditumpangi 15 TKI ilegal terbalik setelah dihantam ombak di Perairan Batu Payung Tawau saat menuju Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan.

Safar bin Sehan menyatakan, menemukan kedua korban yang belum diketahui identitasnya itu sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Saat dia memancing melihat dua orang sedang berenang menggunakan jaket pelampung.

Pada saat itu nelayan tersebut menyelamatkan korban bersama warga setempat dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Sesuai keterangan kedua korban selamat, meninggalkan Pantai Batu Payung pada 7 Februari 2017 sekitar pukul 18.00 waktu setempat bersama 13 orang lainnya termasuk seorang bayi.

Hingga saat ini aparat kepolisian Negeri Sabah masih melakukan pencarian terhadap 13 orang TKI yang masih hilang.

Sumber: Antaranews.com
Editor: Gokli