Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Turun ke Batam Mau Benahi Gelper

Nyanyian Sunyi Mabes Polri
Oleh : ali/ sn
Minggu | 18-09-2011 | 16:16 WIB
eka_yudha.jpg Honda-Batam

Kombes Eka Yudha Satriawan, Kapolresta Barelang, saat penggerebekan salah satu Gelper di Batam.

BATAM, batamtoday - Pengelola gelanggang permainan (gelper) yang beroperasi di Batam agaknya memang jago bermain petak umpet. Mereka tahu gerak gerik petugas yang akan menertibkan usahanya itu. Ketika Mabes Polri datang ke Batam, pada saat itu pula tak tampak adanya gelper yang buka.

Dari informasi yang didapat batamtoday, sekitar 70 personil polisi dari Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) datang ke Batam untuk menertibkan gelper, yang diduga dijadikan ajang perjudian namun dilindungi oknum polisi dan berlindung di balik iizin dari Pemerintah Kota Batam.

Personil Mabes turun karena, konon, Mabes Polri sudah tidak percaya lagi dengan aparat kepolisian di bawahnya, yakni Polda Kepulauan Riau dan Polresta Barelang. Soalnya, beberapa kali jajaran Polda Kepri dan Polresta Barelang melakukan penggerebekan tempat-tempat gelper namun tidak ada tindak lanjut. Bahkan, tersangka yang sudah ditangkap pada akhirnya bebas.

Mabes Polri turun ke Batam, Sabtu (17/9/2011). Namun, bagai petak umpet, gelper-gelper yang akan didatangi tak ada yang buka. Mabes Polri pun kecele. Ibarat nyanyian sunyi. Mau berteriak menangkap pengelola gelper yang menyalahi aturan, tetapi tak ada sasaran. Tempat-tempat gelper yang menjadi target, sunyi senyap!

"Ada anggota dari Mabes Polri yang turun kemarin. Sejauh ini saya belum menerima perkembangannya. Setahu saya, terjunnya personil dari Mabes untuk menertibkan gelper di Batam," kata sumber di kepolisian, yang tidak mau disebut namanya, kepada batamtoday, Minggu (18/9/2011).

Untuk diketahui, gelper yang menyalahi aturan itu antara lain karena melanggar ketentuan seperti menyalahgunakannya untuk praktek judi, tidak ada izin, dan karena tidak membayar pajak ke Pemerintah Kota Batam.

Pantauan batamtoday di berbagai lokasi gelper di sekitar kawasan Nagoya dan Jodoh, ada sekitar 15 lokasi gelper yang langsung menutup arena gelpernya saat menerima informasi dari oknum kepolisian bahwa Mabes Polri akan turun.

Beberapa gelper yang langsung tutup antara lain, gelper Billyard Center, Avatar (Center Poin), dan berbagai lokasi di belakang dan gedung Hotel Formosa, serta beberapa arena gelper di lantai dua Lucky Plaza.

Sedangkan arena gelper yang di bilang kebal hukum, yakni di Hotel Pacifik yang memiliki dua arena gelper di lantai 2 dan 3, yang terus tetap buka 24 jam.

Sementara itu, gelper yang saat ini tetap buka dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB, di antaranya adalah Kepri Mall, BCS Mall, DC Mall, dan Harbour Bay.

Yang menjadi tanda tanya publik selama ini, meski banyak orang resah karena gelper menjadi ajak judi, namun Pemerintah Kota Batam dan salah seorang Wakil Ketua DPRD Kota Batam Ruslan Kasbulatov kukuh pada pendapatnya bahwa gelper tidak menjadi ajang perjudian. Sementara itu, oknum polisi bermain mata dengan pengelola gelper maupun pihak-pihak yang melanggengkan gelper.

Karena itu, pengelola gelper jadi jago bermain petak umpet: Mabes Polri datang, mereka pun menghilang.

Kabid Humas Polda Kepri AKBP Hartono yang dihubungi batamtoday, belum memberikan tanggapan, baik soal datangnya tim Mabes Polri ke Batam maupun sigapnya para pengelola gelper yang mengetahui kedatangan para personil Mabes Polri.