Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Membongkar Peredaran Beras Plastik di Batam

Alamaak, Ada Lagi Korban Peredaran Beras Plastik di Batam
Oleh : CR12
Sabtu | 24-10-2015 | 16:43 WIB
IMG_20151024_141121.jpg Honda-Batam
Inilah 2 contoh beras yang diduga sintesis milik warga Batam. (Foto: Harun Al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ternyata, yang menjadi korban peredaran beras yang diduga plastik alias sintetis, bukan hanya Heriyanti. Setelah BATAMTODAY.COM membongkar peredaran "beras aneh" itu, bermunculan korban lain. 

Salah satunya adalah Titin (35), seorang warga Perumahan Kapling Lama Blok B No 51 Kelurahan Sungai Lekop, Kecamatan Sagulung, Kota Batam.  Saat ditemui BATAMTODAY.COM, Sabtu (24/10/2015), ibu rumah tangga ini mengaku beras yang dikonsumsi selama ini berbeda dengan yang dikonsumsi sekarang. Aroma beras yang dibelinya sangat menyengat dan lain dengan yang biasa ia konsumsi. 

Dituturkan Titin, ia bersama Suprapto (40), suaminya, membeli beras dengan merk "Anak Ajaib" kemasan 25 kg seharga Rp178 ribu di Pasar Sagulung sekitar awal bulan September 2015. 

"Biasanya saya beli di Mandalai, tapi karena sekalian beli sayur, saya beli beras Anak Ajaib di Pasar Sagulung. Nah, pas masak itu aromanya lain. Bentuknya juga kayak beras ketan atau beras pulut, dah gitu hancur dia kalo dicuci. Pas nyuci itu warnanya gak bening tapi putih susu, beda lah bang," jelas Titin. 

Suprapto juga menambahkan, sudah hampir 1 minggu mengkonsumsi beras tersebut. Namun tidak sempat mengecek ke BPOM untuk mengetahui kelayakan konsumsi beras itu. 

"Udah satu minggu saya makan, cuma masaknya pas sore saja, kan sibuk kerja. Terus udah gitu saya kasikan ayam saja. Yang paling menyolok itu aromanya dan kalo dimasak di bagian bawa itu basah gak kayak beras biasa," ujar Suprapto. 

"Saya memang belum lapor ke BPOM, karena saya pikir, wong yang udah lapor duluan saja tak digubris, apa lagi saya. Malah ada 3 instansi (BPOM, Disperindag dan Dinas Pertanian, red) yang ditemui saja belum ada keputusan. Saya ini masyarakat awam, gak tau apa-apa yah saya diam aja," paparnya. 


Editor: Dardani