Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Godang Tua Jaya Bantah Akan Buka Pengelolaan Limbah B3 di Batam
Oleh : Surya Irawan
Selasa | 12-07-2011 | 07:30 WIB
Linggom_Lumban_Toruan.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Vice Managing Director PT Godang Tua Jaya Linggom Lumban Toruan

JAKARTA, batamtoday - Direktur PT Godang Tua Jaya Douglas Manurung menegaskan, pihaknya tidak akan membuka tempat pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) di Batam Kepulauan Riau (Kepri). Sampai saat ini, PT Godang Tua Jaya belum melakukan telaah atau kajia terhadap pembukaan penglolaan Limbah B3 di Batam tersebut.

"Saya nggak tahu dalam rangka apa Linggom ngomong soal itu, nggak ada itu. Itu pernyataan pribadi Linggom," kata Douglas Manurung di Jakarta, Senin (11/4/2011).

Menurut Douglas, sebagai pengelola tempat pembuangan sampah Bantargebang, Bekasi, PT Godang Tua Jaya tidak mengelola Limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 di Cileungsi, lanjutnya, dikelola oleh pihak lain, bukan PT Godang Tua Jaya. PT Godang Tua Jaya, tegasnya, hanya mengelola sampah di Bantargebang yang diolah menjadi listri dan pupuk.

"Jadi soal rencana membuka pengelolaan sampah di Batam, tidak ada kaitannya dengan perusahaan PT Godang Tua Jaya. Langgom memang karyawan kita, tapi itu pernyataan pribadinya, bukan mewakili PT Godang Tua Jaya. Saya selaku Direktur tidak tahu, dan belum ada telaah," katanya.
 
Menanggapi hal itu Vice Managing Director PT Gudang Tua Jaya Linggom Lumban Toruan sendiri tidak bisa dihubungi. Telepon selulernya ketka dicoba dihubungi tidak diangkat yang bersangkut meski terdengar dana masuk. Bahkan Linggom sesekali memutus dan menolak panggilan dari batamtoday saat dihubungi. Demikian pula pesan singkat melalui SMS (short massage service) yang dikirimkan kepadanya juga tidak dibalas dan ditangggapi Linggom.

Pengelolaan Limbah B3 di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat selama ini dikelola pemerintah. Pada 1994, Presiden Soeharto meresmikan mendirikan PPLI-B3 (Pusat Pengolahan Limbah Industri B3) di Cileungsi, Jawa Barat. PPLI ini disebut-sebut yang terbesar di Asia Tenggara. Pembangunannya menelan biaya sekitar Rp 200 miliar, dan ditanggung bersama oleh PT Waste Management Indonesia (70%), PT Bimantara Citra (25%), dan Pemerintah (5%).

Namun pengelola tempat pembuangan sampah (TPSPT) Bantargebang PT Godang Tua Jaya berencana membuka tempat pengelolaan Limbah B3 sendiri di Batam dengan lahan sekitar 50-100 hektar. Pengelolaan Limbah B3 tersebut akan dikerjasamakan dengan Singapura dan Malaysia, serta akan menjadi pusat pembuangan limbah dari berbagai daerah.

Sebelumnya, Vice Managing Director PT Godang Tua Jaya mengatakan, dalam mengelola limbah B3 di Batam itu PT Godang Tua Jaya akan mengimpor Limbah B3 dari Singapura dan Malaysia. "PT Godang Tua Jaya, tengah  menjajaki kemungkinan untuk menjalin kerja sama dengan Pemerintah Singapura dan Malaysia. Kerjasama itu terkait rencana pembuatan tempat pengelolaan Limbah B3 di Batam, Kepulauan Riau," kata Linggom di Bekasi kemarin.

Menurut Linggom, pihaknya membutuhkan lahan seluas 50-100 hektar di Batam untuk tempat pembuangan dan pengelolaan Limbah B3 perusahaannya. "Sekarang kami tengah mencari lahan yang memungkinkan untuk kerjasama
Internasional itu. Katanya ada sebuah pulau yang bisa dipakai. Kami butuh lahan seluas 50 sampai 100 hektar," katanya. 

Linggom menegaskan, selain sebagai tempat pembuangan Limbah B3 dari Singapura dan Malaysia, tempat itu juga akan digunakan untuk menampung Limbah B3 dari berbagai daerah di Indonesia. "Jadi selain dari Singapura dan Malaysia, juga bisa menampung Limbah B3 dari berbagai daerah di Indonesia. Selama ini tempat pengelolaan limbah B3 ada di Cileungsi Kabupaten Bogor. Tempatnya sudah tidak memungkinkan lagi karenq daya tampung terbatas, sehingga perlu dicari alternatif pemindahan," katanya.

Tempat pembuangan dan pengelolaan Limbah B3 di Batam itu, kata Linggom, merupakan keinginan sejumlah LSM Internasional yang peduli akan lingkungan hidup, meminta keterlibatan PT Godang Tua Jaya mengatasi pengelolaan Limbah B3.

"Jika rencana ini terwujud, maka nantinya di lokasi pengelolaan Limbah di Batam ini, barang berbahaya akan diolah menjadi bahan yang lebih bermanfaat dan mempunyai nilai jual. Kami belum bisa memastikan kapan tempat itu akan dibangun, karena sejauh ini upaya penjajakan masih terus dilakukan," katanya.

Linggom menambahkan, PT Godang Tua Jaya akan mengkampanyekan proyek limbah B3 tersebut dalam seminar persampahan Internasional yang akan diadakan di Taiwan, pada 26 Juli nanti. “Saya menjadi delegasi Indonesia dalam forum itu. Ada 5 Negara yang akan terlibat dalam seminar tersebut diantaranyatuan rumah Taiwan, Indonesia, India, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam," katanya.