Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Merokok Saat Hamil, Picu Keguguran
Oleh : magid
Sabtu | 09-07-2011 | 13:02 WIB

BATAM, batamtoday - Tidak diragukan lagu, bahwa merokok sangat berbahaya bagi kesehatan kandungan. Karbondioksida yang terhisap oleh Ibu hamil akan terbawa ke aliran darah dan membuat aliran oksigen maupun plasenta (ari-ari) berkurang, sehingga nutrisi yang dibutuhkan calon bayi turut berkurang.

Demikian dijelaskan Dr Ririnah dalam pemaparanya yang dipubikasikan laman info Ibu, Sabtu, 9 Juli 2011.

"Makanya bagi wanita yang merokok, sebaiknya secepatnya berhenti, terutama saat hamil," jelasnya.

Pengaruh buruk selanjutnya, plasenta akan lebih lanjut meperluas didaerah rahim untuk mencari daerah permukaan di rahim untuk mencukupi kebutuhan oksigen dan nutrisinya. Yang mengakibatkan plasenta akan semakin tipis yang berarti meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta letak rendah dan plasenta previa (plasenta terletak di jalan lahir/mulut rahim), komplikasi plasenta lainnya.

"Karena itu, tidak salah jika dalam sebuah riset ditemukan 80% perokok mempunyai kemungkinan menderita keguguran di banding ibu hamil yang tidak merokok," tegasnya.

Dari data yang berhasil dihimpun batamtoday, bayi yang lahir dari ibu yang memiliki kebiasaan merokok, dan intensitas merokok selama kehamilannya tidak dikurangi, biasanya memiliki Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Tidak hanya itu, biasanya disertai dengan berbagai masalah lainnnya termasuk juga masalah paru-paru.

"Ibu hamil yang tidak merokok sebaiknya menghindari diri juga dari asap rokok (perokok pasif) karena penelitian menyatakan bahwa eksposure yang teratur dari asap rokok dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan juga masalah tingkah laku nantinya," jelas Dr Suririnah.

Bicarakanlah dengan dokter anda bila anda adalah perokok dan tidak dapat menghentikannya selama kehamilan anda ini. Jangan ragu untuk berkonsultasi karena anda bukanlah yang pertama dengan masalah ini. Sehingga dokter anda akan memberi saran-saran untuk menghentikan rokok dan mendukung keputusan anda. Bicarakan juga dengan pasangan anda, dan anda perlu dukungannya juga untuk melakukan semua ini.